Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia

Kompas.com - 13/05/2024, 08:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pahlawan nasional yang terkenal akan perjuangannya di bidang pendidikan.

Pada masa penjajahan Belanda, Ki Hajar Dewantara mendirikan sebuah sekolah yang diberi nama Taman Siswa, yang bertujuan untuk mencerdaskan rakyat pribumi.

Ia meyakini bahwa pendidikan dan pengetahuan adalah kunci mencapai kemerdekaan.

Sebagai penghormatan atas jasa dan perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam bidang pendidikan pada masa penjajahan, tanggal lahirnya pada 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Tidak hanya itu, Ki Hajar Dewantara yang dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, telah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional sejak 28 November 1959.

Berikut biografi singkat Ki Hajar Dewantara.

Baca juga: Peran Ki Hajar Dewantara dalam Kemerdekaan Indonesia

Riwayat Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta, dengan nama Soewardi Soerjaningrat.

Nama orang tua Ki Hajar Dewantara adalah Soerjaningrat dan Raden Ayu Sandiah.

Keluarga Ki Hajar Dewantara merupakan keturunan Sultan Mataram. Ia adalah cucu GPH Sasraningrat atau KGPAA Paku Alam III.

Terlahir sebagai keturunan bangsawan, Ki Hajar Dewantara mendapatkan privilese di dunia pendidikan.

Pendidikan formalnya dimulai di Europeesche Lagere School (ELS), sekolah dasar untuk anak-anak Eropa. Pada masa itu, tidak semua rakyat pribumi bisa bersekolah.

Ki Hajar Dewantara sempat bersekolah di Kweek School (Sekolah Guru) di Yogyakarta, sebelum akhirnya melanjutkan ke School tot Opleiding voor Inlandsche Artsen (STOVIA), atau kerap disebut Sekolah Dokter Jawa, di Jakarta.

Namun karena masalah kesehatan, Ki Hajar Dewantara tidak dapat menamatkan sekolahnya di STOVIA.

Baca juga: Jejak Ki Hajar Dewantara dalam Memajukan Pendidikan Indonesia

Riwayat Pekerjaan Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara memulai perjalanan kariernya sebagai seorang jurnalis.

Dalam menulis, Ki Hajar Dewantara begitu komunikatif dan halus, tetapi di saat yang sama sangat tajam dalam melempar kritik kepada pemerintah kolonial Belanda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com