Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Kompas.com - 22/05/2024, 16:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jayeng Sekar adalah organisasi kepolisian pada zaman Belanda yang dibentuk oleh Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda periode 1808-1811.

Jayeng Sekar berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yakni "jayeng" yang berarti kemenangan atau kejayaan, dan "sekar" yang artinya bunga.

Secara harfiah, Jayeng Sekar berarti bunga kejayaan.

Namun, dalam Kamus Sanskerta Indonesia, Jayeng Sekar berarti nama kesatuan prajurit keraton.

Berikut ini sejarah Jayeng Sekar yang dibentuk oleh Daendels.

Baca juga: Penerapan Kerja Rodi Zaman Daendels

Pembentukan Jayeng Sekar

Selepas penaklukan Napoleon Bonaparte atas Belanda, adinya yang bernama Louis Napoleon menunjuk Herman Willem Daendels untuk memerintah wilayah koloni Belanda di Hindia Belanda.

Daendels dibebani tugas mempertahankan Pulau Jawa dari ancaman Inggris.

Setibanya di Pulau Jawa, Daendels memperbarui banyak hal agar misi dari Napoleon dapat diselesaikannya.

Dalam rangka memperkuat sistem keamanan di wilayah kolonial Hindia Belanda, khususnya Jawa, pada 1 September 1808, Daendels memerintahkan pembentukan organisasi kepolisian yang beranggotakan kaum pribumi.

Organisasi kepolisian ini dinamai Detasemen Jayeng Sekar atau dalam Staatblad ditulis Detachement Djaijang-Sekars.

Jayeng Sekar sebenarnya adalah nama pasukan perempuan pada masa Sultan Agung (1613-1645) dari Kerajaan Mataram Islam. Daendels hanya asal menggunakannya.

Baca juga: Mengapa Sultan Agung Bersikeras untuk Mengusir VOC dari Batavia?

 

Jayeng Sekar merupakan pasukan kavaleri bersenjata ringan yang dibentuk untuk menjaga keamanan di pedalaman Jawa.

Anggota Jayeng Sekar berasal dari anak-anak priayi Jawa, terutama putra para demang atau mantri, yang kemudian dilatih kemiliteran, seperti menggunakan senjata dan menunggang kuda.

Di setiap prefektur (provinsi), dibentuk pasukan Jayeng Sekar, dengan jumlah anggota antara 50 hingga 100 orang, tergantung luas wilayahnya.

Calon anggota tidak otomatis diterima. Mereka harus memenuhi syarat, seperti bertubuh tegap, pandai berkelahi, dan mahir menunggang kuda, karena tidak ada pelatihan khusus untuk itu dalam korps.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com