Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pura Goa Lawah di Bali

Kompas.com - 13/05/2024, 18:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Lontar Dwijendra Tatwa menyebutkan bahwa perjalanan Danghyang Nirartha saat menuju Gelgel terhenti di Goa Lawah untuk menyaksikan pemandangan gunung dan laut yang indah.

Ia kemudian masuk ke dalam gua yang dipenuhi kelelawar dan melihat pemandangan Pulau Nusa Penida yang indah dari kejauhan.

Setelah itu, Danghyang Nirartha membangun Padmasana yang digunakan sebagai tempat pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Baca juga: Sejarah Pura Ulun Danu Batur, Pura Terpenting Kedua di Bali

Terhubung dengan Pura Besakih

Lontar Padma Bhuwana menyebutkan Pura Goa Lawah termasuk pura Sad Kahyangan Jagad, atau enam pura utama yang menjadi pilar Pulau Bali.

Pura Sad Kahyangan Jagat yang ada di Bali di antaranya Pura Agung Besakih, Pura Lempuyang Luhur, Pura Goa Lawah, Pura Luhur Uluwatu, Pura Batukaru, dan Pura Pusering Jagat.

Menurut kepercayaan masyarakat Bali, Sad Kahyangan Jagad adalah titik penting yang dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan spiritual di Bali.

Pura Goa Lawah merupakan stana Dewa Maheswara, penguasa dari arah tenggara (Agneya).

Dijelaskan dalam Babad Siddhimantra Tatwa, Pura Goa Lawah memiliki hubungan dengan Pura Besakih yang ada di Kabupaten Karangasem.

Dalam babad tersebut tertulis bahwa Goa Lawah menjadi tempat keluarnya Ida Bhatara Hyang Basukih, yang datang dari Gunung Agung melalui Goa Raja di Pura Besakih dengan tujuan untuk menyucikan diri di laut.

Sampai saat ini, banyak yang percaya bahwa Gua Raja di Pura Agung Besakih dan Goa Lawah, yang berjarak sekitar 30 kilometer, saling terhubung.

Namun, lorong yang menghubungkan dua tempat suci tersebut telah runtuh akibat letusan Gunung Agung dan gempa pada awal abad ke-20.

Baca juga: Sejarah Pura Gede Perancak di Jembrana

Pura Goa Lawah biasanya menjadi tempat prosesi Nyegara Gunung, yang dilakukan untuk menghormati kekuatan gunung, laut, batu besar, goa, mata air, dan campuhan.

Pada abad ke-14, Pura Goa Lawah mengalami pemugaran dan perluasan kompleks.

Pada masa penjajahan Belanda, pura ini menjadi saksi bisu perlawanan rakyat Bali terhadap Belanda.

Pada 1849, ketika Belanda menyerang Kerajaan Klungkung dalam Perang Kusamba, Pura Goa Lawah menjadi salah satu titik penting pertahanan rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com