Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Ada Dinosaurus, Mengapa Bumi Tidak Lagi Punya Hewan Raksasa?

Kompas.com - 08/06/2022, 10:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Dalam satu perubahan lingkungan yang berpotensi penting, atmosfer purba memiliki konsentrasi oksigen yang lebih tinggi, yang mungkin memainkan peran dalam gigantisme, terutama di antara serangga.

Sebuah studi 2012 di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences mengungkapkan, rentang sayap kelompok serangga terbesar prasejarah melacak peningkatan kuno dalam konsentrasi oksigen.

Geerat Vermeij, Profesor geobiologi dan paleobiologi di University of California, Davisi mengatakan, unsur penting waktu tak boleh dilupakan di sini, meskipun garis keturunan hewan cenderung menjadi lebih besar dari generasi ke generasi, dibutuhkan banyak waktu evolusi untuk mencapai ukuran raksasa.

Peristiwa kepunahan massal cenderung memusnahkan makhluk yang lebih besar, sehingga kejadian ini dapat membuat slot hewan raksasa tidak terisi selama puluhan atau ratusan juta tahun.

"Butuh waktu sekitar 25 juta tahun bagi mamalia pertama untuk mencapai berat satu ton," tutur Vermeij.

Baca juga: Dinosaurus Berdarah Panas atau Dingin? Studi Baru Akhirnya Menjawab

Dalam kasus mamut berbulu, yang dihancurkan oleh perubahan iklim dan pemburu manusia sekitar 10.000 tahun yang lalu, mungkin bukan kebetulan bahwa manusia modern tidak melihat makhluk sebesar itu.

Menurut Vermeij, penjelasan paling komprehensif untuk mengecilkan ukuran tidak berasal dari fisiologi atau lingkungan, tapi dari struktur sosial.

"Evolusi, perilaku sosial yang terorganisir, bukan hanya kawanan tapi perburuan yang benar-benar terorganisir pada mamalia memperkenalkan bentuk dominasi baru," ujarnya.

Adapun perburuan kelompok oleh predator yang relatif kecil membuat mangsa yang sangat besar menjadi rentan.

"Gigantisme individu pada dasarnya telah digantikan oleh gigantisme di tingkat kelompok di darat,” tulis Vermeij dalam studi tahun 2016.

Artinya, individu lebih kecil yang bekerja bersama, seperti serigala dan hyena, mungkin lebih efektif untuk menjadi besar daripada membangun tubuh yang besar. Akibatnya gigantisme kehilangan kilaunya di darat.

Baca juga: Bagaimana Kepunahan Dinosaurus Mengubah Evolusi Tanaman, Studi Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com