Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Peneliti Menentukan Warna Dinosaurus?

Kompas.com - 25/04/2022, 20:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dahulu kita berpikir bahwa tubuh dinosaurus ditutupi dengan sisik abu-abu dan cokelat yang menjemukan. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa ternyata dinosaurus pun memiliki bulu dengan warna dan pola yang cerah.

Jadi apa warna dinosaurus itu sebenarnya dan bagaimana kita tahu?

Mengutip Live Science, Senin (25/4/2022) sejak fosil bulu dinosaurus pertama dilaporkan pada tahun 1996, para ilmuwan telah memperhatikan struktur mikroskopis bulat di dalamnya.

Baca juga: Seberapa Besar Asteroid yang Memusnahkan Dinosaurus?

Struktur itu banyak diasumsikan sebagai fosil bakteri. Tetapi Jakob Vinther yang saat itu masih menjadi mahasiswa doktoral, menyadari bahwa struktur tersebut adalah sesuatu hal yang lebih bernilai.

"Saya sedang melihat fosil tinta dan itu terawetkan dengan baik. Fosil tinta berbentuk bulat sempurna," kata Vinther yang saat ini merupakan profesor di bidang makroevolusi di University of Bristol di Inggris.

Bulatan-bulatan itu disebut melanosom atau gumpalan mikroskopis melanin, pigmen yang mewarnai rambut, kulit, bulu, dan mata di seluruh hewan. Struktur itu ternyata juga dimiliki oleh dinosaurus.

Padahal sebelumnya para ilmuwan sebagian besar percaya bahwa pigmen tak dapat bertahan dari proses fosilisasi.

Tetapi penemuan oleh ilmuwan seperti Vinther telah menunjukkan, bahwa pigmen dapat bertahan sebagai fosil.

Namun tak hanya itu, pigmen tersebut pun dapat memberi tahu kita warna sebenarnya dari hewan yang sudah punah itu.

Hal tersebut karena melanosom tak hanya memiliki bentuk bulat saja melainkan juga berbagai bentuk yang masing-masing menghasilkan warna yang berbeda.

Contohnya saja, bila ada burung dengan bulu hitam maka melaninnya berbentuk seperti sosis. Sedangkan bila memiliki warna merah keemasan maka melaninnya berbentuk seperti bakso kecil.

"Jadi pada dasarnya, Anda tinggal mencari bentuk melanosom dan dapat mengetahui warna hewan yang sudah punah. Setelah mengetahui bentuk melanosom dalam fosil, Anda pun dapat mempelajari berbagai hal tentang hewan tersebut, " ungkap Vinther.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Fosil Dinosaurus yang Mati Saat Asteroid Menghantam Bumi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com