Ahli paleontologi Universitas Edinburgh Steve Brusatte mengatakan, ini memberikan kerangka dinosaurus yang kuat dan fleksibel, membantu menjadi lebih besar, lebih besar dan lebih besar.
Meskipun kantung udara membantu membuat tulang yang kuat dan ringan, tak ada hewan yang benar-benar sangat besar dikarenakan berat badan tumbuh jauh lebih cepat daripada kekuatan tulang saat hewan bertambah besar.
Sedangkan mamalia tidak memiliki kantung udara sejenis ini, yang dapat menyerang dan meringankan tulang.
"Jadi ukuran gajah atau sedikit lebih besar, itu mungkin batas di mana mamalia, setidaknya di darat. Mamalia sepertinya tidak sebesar dinosaurus,"papar Brusatte.
Sebagai makhluk berdarah panas atau endotermik, mamalia juga membutuhkan banyak bahan bakar sehingga kebutuhan makanan mungkin lebih banyak dibandingkan dinosaurus terbesar sekali pun.
Baca juga: Dinosaurus Predator Ini Ditemukan di Argentina Disebut Megaraptor Terbesar di Dunia
Ilmu pengetahuan saat ini menempatkan banyak spesies hewan pada gradien antara berdarah dingin dan berdarah panas, dan dinosaurus mungkin berada di ujung bawah kisaran berdarah panas.
Sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menuliskan, ukuran yang besar juga membutuhkan lingkungan yang tepat.
Disimpulkan, raksasaisme sebagian besar bergantung pada sumber daya yang cukup yang diproduksi dan didaur ulang oleh infrastruktur ekologi yang sangat maju.
Dengan kata lain, ekologi perlu menghasilkan oksigen, makanan, dan habitat yang cukup untuk menumbuhkan makhluk raksasa yang sesungguhnya.
Ekologi tersebut telah mengalami perkembangan besar pada periode Trias tengah, mendekati awal zaman dinosaurus.
Baca juga: Kapan Asteroid Pemusnah Dinosaurus Tabrak Bumi? Peneliti Temukan Jawabannya