Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Aurora Muncul di Tumpeng Menoreh? Begini Cara Aurora Terbentuk

Kompas.com - 02/10/2021, 17:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah foto viral yang memperlihatkan pemandangan cahaya indah berwarna hijau mirip aurora di langit Tumpeng Menoreh, Kulonprogo, Yogyakarta, kembali menuai tanggapan dari ahli.

Ketua Tim Ahli Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Kebumen, sekaligus Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo mengatakan, pemandangan indah berwarna yang tertangkap kamera di Tumpeng Menorah itu bukanlah aurora.

"Kejadian di Tumpeng Menoreh itu sebenarnya hanya berkas laser dan cahaya yang dipancarkan ke langit untuk kepentingan entertainment," kata Marufin kepada Kompas.com, Jumat (1/10/2021). 

Lebih lanjut, dijelaskan dia, penampakan yang diklaim sebagai aurora Tumpeng Menoreh seperti itu bisa didapatkan lewat metode fotografi tertentu, terutama yang menggunakan bukaan rana panjang.

"Maka sapuan cahaya hijau ke langit di atas Tumpeng Menoreh akan terekam dalam kamera seakan-akan layaknya Aurora. Padahal bukan," jelasnya.

Lantas, mengapa aurora tidak pernah terjadi di Indonesia dan mungkinkah fenomena aurora suatu saat nanti terjadi?

Baca juga: Foto Viral Aurora di Langit Tumpeng Menoreh Yogyakarta, Ini Kata Peneliti Lapan BRIN

 

Menanggapi foto aurora Tumpeng Menoreh ini viral di media massa, Maurfin menegaskan bahwa aurora hanya bisa terjadi pada kawasan yang berada di sekitar kutub-kutub geomagnetik atau kutub-kutub magnetik Bumi

Kedua kutub geomagnet berada di dekat kutub-kutub geografis, yakni Kutub Utara geografis berdekatan dengan Kutub Utara Magnetik, dan Kutub Selatan Geografis berdekatan dengan Kutub Selatan Magnetik.

Apa itu aurora dan bagaimana aurora terbentuk?

Fenomena aurora adalah gejala ikutan saat arus partikel-partikel angin atau badai matahari, dalam rupa proton dan elektron energetik sampai di Bumi. 

Aliran partikel-partikel tersebut pada dasarnya merupakan arus listrik dengan kuat arus sangat tinggi, hingga jutaan ampere. 

Namun, Bumi punya tameng pelindung berupa magnetosfer, jalinan garis-garis gaya magnet Bumi yang membentuk struktur mirip tetes air raksasa dengan ujung tumpul selalu menghadap Matahari. 

Sebelum aurora terbentuk di wilayah kutub-kutub Bumi yang memiliki geomagnetik, maka saat partikel-partikel proton atau elektron energetik tiba di Bumi, magnetosfer akan membelokkan lintasannya.

Baca juga: Astronot Potret Aurora Berkobar di Atas Bumi, Ini Fotonya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com