Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai 1.400 Tahun, Misteri Aurora Merah Akhirnya Terpecahkan

Kompas.com - 05/04/2020, 18:04 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

Sumber MSN

KOMPAS.com – Catatan astronomi tertua di Jepang berasal dari kisaran 1.400 tahun lalu, di mana warga Negeri Matahari Terbit tersebut menemukan fenomena Aurora merah.

“Catatan astronomi tertua itu disebut tanda merah (red sign),” tutur Ryuho Kataoka, peneliti dari National Institute of Polar Research, Jepang, seperti dikutip dari situs MSN.

Semenjak ditemukan, belum ada peneliti atau ilmuwan yang berhasil menemukan penyebab ilmiah fenomena Aurora merah. Terlebih lagi, Aurora biasanya ditemukan di Kutub Utara (Borealis) atau Kutub Selatan (Australis).

Baca juga: Pengamat Amatir Finlandia Temukan Aurora Jenis Baru, Namanya The Dunes

Sebelum studi terbaru ditemukan, para ilmuwan berspekulasi Aurora merah merupakan fenomena alam yang dihasikan dari badai magnet Bumi. Deskripsi inilah yang dianut oleh warga Jepang dalam waktu lama.

Namun akhirnya, Kataoka dan timnya melakukan serangkaian tes untuk membuktikan hal tersebut. Mereka mempublikasikan hasil dari penantian ribuan tahun ini pada 31 Maret lalu di Sokendai Review of Culture and Social Studies.

Disebutkan bahwa Aurora terbentuk ketika partikel dari cahaya Matahari bertemu dengan medan magnet Bumi, sehingga mengaktifkan elektron dari atom yang berbeda pada atmosfer.

Baca juga: Teleskop Hubble Rekam Aurora Saturnus dari Dekat, Seperti Apa?

Aurora yang berbeda warna merupakan akibat dari kompisisi atom itu sendiri. Oksigen berkontribusi dalam “mewarnai” Aurora menjadi hijau. Sementara itu, nitrogen menjadi zat yang menghasilkan warna biru serta dalam hal ini, merah dan ungu.

Jepang terletak pada lintang magnet 25 derajat. Aurora memang tidak biasa terbentuk pada wilayah yang letaknya sejauh ini dari kutub.

Namun, medan magnet di Kutub Utara telah bergeser seiring waktu. Pada masa sekarang, Jepang berada pada lintang magnet 33 derajat di mana Aurora mungkin terbentuk terutama saat badai magnet.

Akhirnya, usai 1.400 tahun perdebatan mengenai Aurora merah di Jepang, para peneliti di negara tersebut akhirnya menemukan jawabannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com