Peneliti menemukan ada perubahan musim yang didorong oleh musim dingin yang basah dan musim panas yang kering, mengakibatkan perubahan drastis dalam struktur habitat ikan.
Lebih lanjut, peneliti menyebut hanya ikan punggung duri yang mampu mentolerir perubahan iklim yang cepat tersebut dan bertahan hingga musim berikutnya.
Peneliti mengungkap pula bukti perubahan genetik yang didorong oleh perubahan musiman di habitat yang mencerminkan perbedaan yang ditemukan antara populasi air tawar dan air asin yang sudah lama ada.
"Temuan ini penting karena menunjukkan bahwa kita mungkin dapat menggunakan perbedaan genetik yang berkembang di masa lalu sebagai cara untuk memprediksi bagaimana populasi dapat beradaptasi dengan tekanan lingkungan seperti perubahan iklim di masa depan" kata Alan Garcia-Elfring.
Baca juga: Perubahan Iklim Lahirkan Spesies Beruang Baru Bernama Pizzly, Seperti Apa?
Ia menggarisbawahi juga pentingnya mempelajari spesies yang dinamis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana seleksi alam terjadi.
Dalam penelitian lebih lanjut, peneliti berencana untuk menyelidiki seberapa berulang perubahan genetik yang terjadi.
Analisis itu akan menunjukkan kemampuan ikan yang dapat digunakan untuk memprediksi masa depan evolusi populasi dengan andal.
Studi dari penelitian hewan yang mampu bertahan terhadap perubahan iklim ini telah dipublikasikan di jurnal Molecular Ecology.
Baca juga: Daftar Spesies Endemik Terancam Punah akibat Perubahan Iklim di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.