Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Tujuan Akhir Invasi Darat Israel ke Gaza?

Kompas.com - 01/11/2023, 11:53 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Warga Israel telah diperingatkan bahwa perang bisa memakan waktu berbulan-bulan, dan tercatat 360.000 tentara cadangan telah melapor untuk bertugas.

Pertanyaannya adalah berapa lama Israel dapat menjalankan operasinya tanpa adanya tekanan internasional untuk mundur?

Lembaga yang menangani pengungsi di bawah PBB telah memperingatkan bahwa Gaza dengan cepat menjadi “lubang neraka”.

Jumlah korban tewas meningkat dengan cepat; Pasokan air, listrik, dan bahan bakar telah diputus, dan kini separuh penduduk diminta mengungsi dari wilayah lain.

“Pemerintah dan militer merasa mendapat dukungan dari komunitas internasional –setidaknya dari para pemimpin Barat. Filosofinya adalah 'mari kita bergerak, kita punya banyak waktu',” kata Yossi Melman, salah satu jurnalis keamanan dan intelijen terkemuka Israel.

Namun cepat atau lambat dia yakin sekutu Israel akan turun tangan jika mereka melihat gambaran orang-orang kelaparan.

Baca juga: Pria Bersenjata Sandera Sejumlah Orang di Kantor Pos Jepang

Penyelamatan para sandera

Banyak dari para sandera adalah warga Israel, namun terdapat juga sejumlah besar warga negara asing dan mereka yang memiliki kewarganegaraan ganda, sehingga beberapa negara lain, termasuk Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris, memiliki kepentingan dalam operasi ini dan pembebasan warga negara mereka secara aman.

Presiden Perancis, Emmanuel Macron, telah berjanji kepada keluarga Perancis-Israel yang kerabatnya disandera Hamas untuk membawa pulang orang yang mereka cintai.

"Prancis tidak akan pernah meninggalkan anak-anaknya," ucapnya.

Sejauh mana nasib para sandera akan mempengaruhi perencana militer masih belum jelas, dan terdapat juga tekanan dalam negeri terhadap para pemimpin Israel.

Amir Bar Shalom membandingkan situasi ini dengan insiden yang terjadi pada saat Olimpiade Munich tahun 1972, ketika sekelompok orang bersenjata Palestina menangkap atlet Israel dan membunuh 11 orang.

Sebuah operasi diluncurkan untuk mencari dan membunuh semua orang yang terlibat dalam serangan tersebut dan dia yakin pemerintah ingin memburu semua orang di balik penculikan tersebut.

Menyelamatkan begitu banyak orang yang ditahan di berbagai wilayah di Gaza mungkin tidak dapat dilakukan oleh pasukan komando unit elit Israel, Sayeret Matkal.

Hamas telah mengancam akan menembak sandera sebagai pencegah serangan Israel.

Pada 2011, Israel menukar lebih dari 1.000 tahanan untuk pembebasan seorang tentara, Gilad Shalit, yang ditahan oleh Hamas selama lima tahun.

Namun Israel akan berpikir dua kali sebelum melepaskan tahanan secara besar-besaran, karena salah satu tahanan yang dibebaskan dalam pertukaran itu adalah Yahya Sinwar, yang kemudian menjadi pemimpin politik Hamas di Gaza.

Negara tetangga mengawasi dengan cermat

Hal yang juga dapat mempengaruhi durasi dan hasil serangan darat adalah bagaimana reaksi negara-negara tetangga Israel.

Mereka mungkin menghadapi peningkatan tuntutan dari Mesir, yang berbatasan dengan Gaza dan sudah mendorong agar bantuan diizinkan melalui perbatasan Rafah.

Baca juga: Bantuan untuk Korban Perang Israel-Hamas di Gaza Masuki Perbatasan Rafah

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com