Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan untuk Korban Perang Israel-Hamas di Gaza Masuki Perbatasan Rafah

Kompas.com - 21/10/2023, 18:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

RAFAH, KOMPAS.com - Gelombang pertama konvoi bantuan kemanusiaan untuk warga di Jalur Gaza memasuki perbatasan Rafah di Mesir pada Sabtu (21/10/2023).

PBB mengatakan, konvoi 20 truk ini termasuk bantuan untuk Bulan Sabit Merah Palestina.

Kemudian menurut kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza, pengiriman ini termasuk obat-obatan dan makanan dalam jumlah terbatas.

Baca juga: Bantuan untuk Gaza Tertahan di Mesir Setelah Penyeberangan Rafah Ditutup

Rafah adalah jalur utama keluar-masuk Jalur Gaza yang tidak dikuasai Israel. Perbatasan ini menjadi fokus penyaluran bantuan kepada 2,3 juta penduduk Gaza.

Menurut data PBB, setidaknya dibutuhkan 100 truk setiap hari untuk memenuhi kebutuhan mendesak di Gaza. Setiap pengiriman bantuan harus berkelanjutan dan dalam skala besar.

Sebelum pecahnya perang Hamas vs Israel terbaru sejak Sabtu (7/10/2023), rata-rata sekitar 450 truk bantuan tiba di Gaza setiap harinya.

Baca juga:

“Situasi kemanusiaan di Gaza--yang sudah genting--kini mencapai tingkat bencana,” kata kepala kemanusiaan PBB Martin Griffiths, dikutip dari Reuters.

“Saya yakin pengiriman ini akan menjadi awal dari upaya berkelanjutan untuk menyediakan pasokan penting termasuk makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar,” imbuhnya.

Israel memberlakukan blokade total dan melancarkan serangan udara ke Gaza sebagai tanggapan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Tak lama setelahnya, penyeberangan Rafah tidak beroperasi dan pemboman di sisi Gaza merusak jalan-jalan serta bangunan-bangunan.

Baca juga: Sekjen PBB Kunjungi Perbatasan Rafah, Dorong Bantuan Segera Masuk Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com