Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Holocaust Kecam Dubes Israel karena Pakai Bintang Kuning di PBB

Kompas.com - 31/10/2023, 18:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

YERUSALEM, KOMPAS.com - Museum untuk mengenang tragedi Holocaust, Yad Vashem, melalui ketuanya yaitu Dani Dayan pada Senin (30/10/2023) mengecam tindakan Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan yang mengenakan lencana bintang kuning saat berpidato di Dewan Keamanan (DK).

Lencana bintang kuning era Nazi ini melambangkan penindasan orang-orang Yahudi di Eropa yang dikenal sebagai tragedi Holocaust.

Erdan berjanji akan terus memakainya sampai DK PBB mengecam Hamas, tetapi Dayan mendesaknya untuk memakai bendera Israel saja sebagai gantinya,

Baca juga: Dubes Israel Pakai Bintang Kuning di Rapat DK PBB, Apa Tujuannya?

Lencana bintang kuning dipakai Erdan dengan alasan DK PBB tetap diam atas serangan Hamas sejak 7 Oktober 2023 yang telah menewaskan lebih dari 1.400 orang di Israel dan mayoritas adalah warga sipil.

“Beberapa dari kalian tidak belajar apa pun dalam 80 tahun terakhir,” katanya, dikutip dari kantor berita AFP. “Beberapa dari kalian sudah lupa mengapa badan (Dewan Keamanan) ini didirikan.”

Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara belum mengadopsi satu resolusi pun mengenai perang Hamas vs Israel terbaru yang sudah berlangsung lebih dari tiga minggu.

Sebanyak empat rancangan resolusi ditolak. Beberapa teks diblokir oleh Amerika Serikat yang merupakan sekutu dekat Israel, karena tidak menyebutkan hak Israel untuk membela diri.

Resolusi lain yang diajukan AS dihalangi oleh Rusia dan China karena tidak secara gamblang menyerukan gencatan senjata.

Baca juga:

“Jadi, saya akan ingatkan Anda. Mulai hari ini, setiap kali Anda melihat saya, Anda akan ingat apa artinya berdiam diri saat menghadapi kejahatan,” imbuh Dubes Erdan.

“Sama seperti kakek-nenek saya, dan kakek-nenek dari jutaan orang Yahudi, mulai sekarang saya dan tim akan memakai bintang kuning,” lanjutnya sambil berdiri memegang salah satu bintang di bagian dada jasnya yang bertuliskan Never Again (Jangan ada lagi).

Namun, Erdan mengaku akan memakainya sebagai simbol kebanggaan. “Kami akan memakai bintang ini sampai Anda bangun dan mengecam kekejaman Hamas.”

Kecaman Museum Holocaust

Museum Sejarah Holocaust Yad Vashem di Yerusalem.yadvashem.org Museum Sejarah Holocaust Yad Vashem di Yerusalem.
Ketua Yad Vashem yaitu Dani Dayan menyesalkan tindakan delegasi Israel di New York tersebut.

“Tindakan ini mempermalukan para korban Holocaust dan negara Israel,” tulis Dayan dalam unggahan berbahasa Ibrani di media sosial X, sebelumnya bernama Twitter.

“Bintang kuning melambangkan ketidakberdayaan orang-orang Yahudi dan keberadaan mereka di bawah belas kasihan orang lain."

"Kami sekarang memiliki negara merdeka dan tentara yang kuat. Kami adalah penentu nasib kami sendiri. Hari ini kami akan mengenakan kalung biru dan bendera putih, bukan bintang kuning."

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutkan, perang melawan Hamas yang telah menewaskan 1.400 penduduk Israel adalah serangan terburuk terhadap orang-orang Yahudi sejak Holocaust.

Sementara itu di Gaza, Palestina, jumlah korban tewas dalam perang Israel-Hamas mencapai lebih dari 8.300 orang sampai Senin (30/10/2023).

Baca juga: PM Israel Tolak Gencatan Senjata di Gaza, Bersumpah Terus Bertempur sampai Menang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com