Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Hamas Melawan Pasukan Darat Israel di Gaza

Kompas.com - 31/10/2023, 10:09 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Hamas tidak tinggal diam ketika pasukan darat Israel turut menyerbu Jalur Gaza.

Hamas mengatakan pasukannya di Gaza telah menembakkan rudal anti-tank ke pasukan penyerang Israel pada Selasa (31/10/2023) pagi.

Israel seperti diketahui telah memperluas operasi darat di Gaza sebagai upaya untuk menghukum gerakan Hamas yang berkuasa di sana atas serangan senjata mematikan tiga pekan lalu.

Baca juga: Israel Luncurkan Operasi Darat, Tandai Fase Kedua Serangan Gaza

Sebelumnya, sejumlah saksi mata mengemukakan, pasukan Israel telah menargetkan jalan utama utara-selatan Gaza pada Senin (30/10/2023). Israel disebut juga menyerang Kota Gaza dari dua arah.

Sebagaimana diberitakan Reuters, Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengatakan para pejuangnya telah bentrok dengan pasukan Israel yang menyerbu poros Gaza selatan pada Selasa pagi.

al-Qassam menyampaikan, pasukannya termasuk memanfaatkan senapan mesin dan menembaki empat kendaraan dengan rudal al-Yassin 105, mengacu pada rudal anti-tank yang diproduksi secara lokal.

"Para militan juga menargetkan dua tank dan buldoser Israel di barat laut Gaza dengan rudal-rudal tersebut," kata al-Qassam.

Reuters tidak dapat mengonfirmasi laporan-laporan pertempuran tersebut. Militer Israel juga tidak memberikan komentar segera.

Yang jelas, jumlah korban tewas di Gaza dilaporkan terus bertambah.

Baca juga: Israel Klaim Telah Memulai Serangan Darat, Listrik Gaza Padam

Terahir, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sudah ada 8.306 orang yang tewas di Gaza akibat serangan balasan Israel pada 7 Oktober lalu. Dari jumlah itu, 3.457 orang di antaranya adalah anak-anak.

Sementara itu, para pejabat PBB mengatakan bahwa lebih dari 1,4 juta penduduk sipil Gaza yang berjumlah sekitar 2,3 juta jiwa telah kehilangan tempat tinggal.

Meningkatnya jumlah korban tewas telah memicu seruan dari AS, sekutu utama Israel, negara-negara lain, dan PBB untuk penghentian pertempuran agar memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan mencapai Gaza.

Namun, Netanyahu pada Senin malam menegaskan bahwa Israel tidak akan menyetujui gencatan senjata dengan Hamas di Gaza dan akan terus melanjutkan rencananya untuk memusnahkan kelompok tersebut.

“Seruan gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah pada Hamas. Itu tidak akan terjadi,” kata Netanyahu dalam pidatonya yang disiarkan televisi.

Pakar militer mengatakan pasukan Israel bergerak perlahan dalam serangan darat mereka untuk menjaga kemungkinan bahwa militan Hamas akan merundingkan pembebasan para sandera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com