Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNICEF: Lebih dari 420 Anak Terbunuh atau Terluka di Gaza Setiap Harinya

Kompas.com - 31/10/2023, 08:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Al Jazeera

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, pada Senin (30/10/2023) mengatakan, lebih dari 420 anak terbunuh atau terluka di Jalur Gaza setiap harinya akibat perang Hamas-Israel kini.

“Dampak sebenarnya dari eskalasi terbaru ini akan diukur pada kehidupan anak-anak,” katanya kepada Dewan Keamanan PBB.

Sementara itu, Russell menyampaikan, di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, setidaknya 37 anak dilaporkan terbunuh.

Baca juga: PM Israel Tolak Gencatan Senjata di Gaza, Bersumpah Terus Bertempur Sampai Menang

Dia juga mengemukakan ada lebih dari 30 anak-anak Israel yang dilaporkan telah terbunuh, serta setidaknya 20 anak masih disandera di Jalur Gaza dan nasib mereka belum diketahui secara pasti.

“Situasinya semakin memburuk dari waktu ke waktu. Dan tanpa diakhirinya permusuhan, saya khawatir akan nasib anak-anak di wilayah ini," ungkap Russell memperingatkan, dikutip dari Al Jazeera.

Dia meminta Dewan Keamanan PBB untuk “segera” mengadopsi resolusi yanh menyerukan gencatan senjata, menuntut para pihak memberikan akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan, serta menuntut pembebasan segera dan aman semua anak yang diculik.

Sebelumnya, organisasi non-pemerintah Save the Children pada Minggu (29/10/2023) melaporkan, selama tiga minggu perang Israel-Hamas, jumlah anak-anak yang tewas di Gaza melampaui total dari konflik di seluruh dunia sejak 2019.

Angka yang dirilis Save the Children merujuk ke data otoritas kesehatan Palestina, menunjukkan setidaknya 3.324 anak tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023, sedangkan di Tepi Barat 36 anak terenggut nyawanya.

Baca juga: 3 Minggu Perang Israel-Hamas, Anak-anak yang Tewas di Gaza Lampaui Total Per Tahun di Konflik Dunia sejak 2019

Menurut laporan Sekretaris Jenderal PBB tentang anak-anak dan konflik bersenjata, total 2.985 anak tewas di 24 negara pada 2022, kemudian 2.515 anak terbunuh pada 2021, dan 2.674 anak kehilangan nyawanya pada 2020 di 22 negara.

“Kematian satu anak saja sudah banyak, dan ini pelanggaran berat yang sangat besar,” kata Jason Lee, direktur Save the Children untuk wilayah Palestina yang diduduki Israel tersebut.

“Anak-anak harus selalui dilindungi, terutama ketika mereka menyelamatkan diri di sekolah dan rumah sakit,” lanjutnya.

Meski jumlah korban jiwa di Gaza sudah begitu banyak, Israel tampak terus melanjutkan operasi darat yang diperluas di kantong Palestina tersebut. Pengeboman udara besar-besaran mereka terus berlanjut.

PM Israel Benjamin Netanyahu pun telah menyatakan menolak gencatan senjata di Gaza.

Dia mengatakan pada Senin, bahwa gencatan senjata dalam perang Israel melawan Hamas tidak akan terjadi.

Dalam sebuah pengarahan kepada media asing, Netanyahu menyampaikan, gencatan senjata sama saja dengan menyerah kepada Hamas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com