Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICRC Meminta Akses Segera dan Leluasa ke Semua Tawanan Perang Konflik Rusia-Ukraina

Kompas.com - 15/10/2022, 15:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Rilis

JENEWA, KOMPAS.com - Komite Internasional Palang Merah (ICRC) meminta akses segera dan seluas-luasnya ke semua tawanan perang selama invasi Rusia ke Ukraina.

“Kami berbagi rasa frustrasi atas kurangnya akses kami ke semua tawanan perang (POW) yang ditahan karena konflik bersenjata internasional antara Rusia dan Ukraina,” ICRC menyatakan dalam rilisnya pada Jumat (14/10/2022).

ICRC mengatakan sejak Februari pihaknya telah bekerja untuk mendapatkan akses untuk memeriksa kondisi dan perawatan tawanan perang, dan tetap memberikan keluarga mereka informasi tentang orang yang mereka cintai.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-132 Serangan Rusia ke Ukraina, Penembakan Masif di Kota Sloviansk, Kyiv Dituding Siksa Tahanan Perang

“Kami telah dapat mengunjungi ratusan tawanan perang tetapi ada ribuan lagi yang belum dapat kami kunjungi,” tambahnya.

Organisasi internasional ini kembali memperingatkan pihak-pihak dalam konflik bersenjata internasional akan Konvensi Jenewa Ketiga.

Perjanjian itu mewajibkan mereka yang berkonflik untuk memberikan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) akses langsung ke semua tawanan perang, dan hak untuk mengunjungi mereka dimanapun mereka ditahan.

“Kami ingin menekankan bahwa tim kami siap di lapangan—dan telah siap selama berbulan-bulan—untuk mengunjungi fasilitas pemasyarakatan Olenivka dan lokasi lain di mana para tawanan perang ditahan.”

Baca juga: Warga Ukraina Bergembira Rayakan Pertukaran Tawanan Perang Terbesar

Baca juga: Bagaimana Pertukaran Tawanan Perang Dilakukan di Masa Konflik?

Baca juga: Rusia Selidiki Dugaan Video Pasukan Ukraina Siksa Tawanan Perang

Namun, kata dia, selain diberikan akses oleh otoritas tingkat tinggi, hal ini membutuhkan pengaturan praktis untuk terwujud di lapangan.

Pasalnya, ICRC tidak dapat mengakses secara paksa tempat penahanan atau interniran di mana mereka belum diterima.

Semua Negara telah berkomitmen untuk menghormati Konvensi Jenewa. Artinya, ICRC memiliki akses untuk mengunjungi tawanan perang adalah sebuah kewajiban hukum.

Hal tersebut juga membantu menjaga penegakan kemanusiaan dalam konflik bersenjata internasional, yang telah menciptakan kerugian yang tak terukur bagi keluarga yang tak terhitung jumlahnya.

“Misi kami hanya dapat dicapai melalui upaya terkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkonflik. Dan kami meminta mereka dan masyarakat internasional untuk mendukung peran yang telah diberikan kepada kami,” pungkasnya.

Baca juga: Beredar Video Diduga Pasukan Ukraina Tembak dan Bunuh Tawanan Perang dari Rusia

Didirikan pada 1863, ICRC beroperasi di seluruh dunia, membantu orang-orang yang terkena dampak konflik dan kekerasan bersenjata serta mempromosikan hukum yang melindungi korban perang.

Organisasi ini berbasis di Jenewa, Swiss, dan bekerja di lebih dari 100 negara. ICRC merupakan sebuah organisasi yang netral, independen dan imparsial, mandatnya berasal dari Konvensi Jenewa 1949.

ICRC telah bekerja di Ukraina sejak 2014 dengan tim yang terdiri dari lebih dari 600 staf.

Mereka juga bekerja sama dengan Palang Merah Ukraina dan mitra Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, untuk meningkatkan responnya terhadap kebutuhan kemanusiaan yang besar dan bertambah di Ukraina.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com