"Taiwan menjual banyak produk, tetapi kebebasan dan demokrasi kami tidak untuk dijual," kicaunya.
"Setiap proposal abadi untuk masa depan kita harus ditentukan secara damai, bebas dari paksaan, dan menghormati keinginan demokratis rakyat Taiwan," tambah Hsiao.
Baca juga: Jaga-jaga Perang dengan China, Taiwan Sudah Siapkan Persediaan Makanan
Shihoko Goto, direktur geoekonomi dan industri Indo-Pasifik di Wilson Center di Washington DC, menoilai bahwa saran Musk dapat merugikan kepentingan bisnisnya sendiri.
"Mari kita ingat bahwa Elon Musk seharusnya berada di ambang pembelian Twitter. Tentu saja, Twitter dilarang di China karena kebebasan berbicara tidak diperbolehkan di China," kata Goto kepada BBC.
"Jadi jika dia berinvestasi di Twitter, perusahaannya mungkin tidak akan dapat beroperasi di Taiwan yang akan berada di bawah tekanan atau di bawah jempol China. Itu akan menjadi tindakan bunuh diri dari pihak Elon Musk," dia menambahkan.
China melihat Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai provinsi yang memisahkan diri yang pada akhirnya akan berada di bawah kendali Beijing.
Sementara itu, Tesla mengirimkan 83.135 kendaraan listrik buatan China pada September, menurut sebuah laporan yang dirilis pada Minggu (9/10/2022) oleh Asosiasi Mobil Penumpang China.
Jumlah tersebut memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh perusahaan pada Juni dan menandai tonggak sejarah bagi pabrik Tesla di Shanghai yang telah berusaha untuk meningkatkan produksi.