Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Seoul Terus Menurun, Kenapa Warga Korea Selatan Enggan Tinggal di Ibu Kota dan Apa Dampaknya?

Kompas.com - 21/06/2022, 21:04 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

"Pemerintah berinvestasi banyak untuk membangun infrastruktur transportasi, terutama menambah jalur kereta cepat dari kota-kota satelit. Ini supaya penduduk yang tinggal di kejauhan bisa bepergian ke pusat kota dengan lebih mudah,” kata dia.

"Kebanyakan menyukai kota-kota baru ini karena dilengkapi fasilitas baru, sekolah dan rumah sakit modern, serta kualitas hidup yang lebih baik, tapi mereka masih bisa bekerja di Seoul.”

Studi yang dibuat ECA Internatonal, sebuah perusahaan konsultan mobilitas dan transportasi, menemukan bahwa Seoul sebagai kota kesepuluh paling mahal di dunia untuk kaum ekspatriat.

Adapun Hong Kong masih berdiri di urutan teratas, diikuti Tokyo, Shanghai dan Guanghzhou di China.

Dampaknya, tidak sedikit perusahaan Korea yang mengaku kesulitan merekrut tenaga kerja berkualitas, terutama untuk bidang sains, teknologi, dan mesin.

Baca juga: AS Pulangkan Dua Anggota Dinas Rahasia Setelah Insiden di Korea Selatan

Budaya bisnis baru

Pinkston mengakui, perusahaan yang mencari sentra bisnis alternatif di Asia Pasifik kemungkinan tidak akan melirik Seoul.

Namun, hal ini lebih berkaitan dengan pergeseran tren bisnis yang menjauhi cara-cara "tradisional.”

"Ada banyak perusahaan startup teknologi yang didirikan oleh anak muda. Mereka biasanya tidak ingin menempuh jalur tradisional dengan berkuliah di sekolah elit dan melanjutkan bekerja di perusahaan besar di Korea,” kata dia.

"Kami mulai menjauhi model tersebut.”

Menurutnya, salah satu keuntungan terbesar perekonomian modern berbasis teknologi adalah bahwa perusahaan tidak lagi harus menghabiskan uang untuk menyewa kantor mahal di kompleks bisnis mewah.

Namun, apa yang baik bagi pelaku usaha, belum tentu berdampak positif bagi kota seperti Seoul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com