Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Pencegahan dan Respons Covid-19 Indonesia, AS dan UNICEF Tanda Tangani Kesepakatan Baru

Kompas.com - 18/10/2021, 16:38 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Rilis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS), melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Badan PBB untuk anak-anak UNICEF menandatangani kesepakatan baru untuk jangka waktu 5 tahun, yang akan mendukung respons Indonesia dalam mengatasi risiko langsung dan dampak jangka panjang pandemi Covid-19 terhadap anak-anak.

Direktur USAID Indonesia Ryan Washburn mengatakan, Covid-19 telah mengubah kehidupan anak-anak di Indonesia. Tetapi pandemi ini tidak seharusnya merampas hak anak untuk masa depan yang sehat dan untuk mewujudkan potensi penuh mereka.

Baca juga: Kemenlu Verifikasi Dugaan Staf KJRI Los Angeles Aniaya ART yang Disorot Media AS

“Keberlanjutan kemitraan USAID dengan UNICEF akan memperluas dukungan kami untuk Indonesia pada saat yang kritis ini,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com pada Senin (18/10/2021).

Perjanjian tersebut mencakup hibah 10 juta dollar AS (Rp 141 miliar) untuk mempercepat pengiriman vaksin Covid-19 yang aman dan efektif secara luas dan merata.

Serta untuk memperkuat sistem kesehatan agar dapat mendeteksi, mencegah, dan merespons Covid-19 dengan lebih baik, hingga pada akhirnya mengurangi penyakit, menurunkan kematian dan penyebaran penyakit.

Selain itu, UNICEF juga akan menerima hibah terpisah sebesar 9 juta dollar AS (Rp 126 miliar) dari USAID untuk mendukung pengadaan pasokan medis penting.

Kontribusi terdahulu dari USAID sebesar 1 juta dollar AS (Rp 14 miliar) kepada UNICEF telah meningkatkan kesadaran hampir setengah juta masyarakat Indonesia, tentang langkah-langkah preventif dalam menurunkan keterpaparan terhadap Covid-19.

Capaian itu dilakukan melalui kemitraan dengan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, dua organisasi keagamaan terbesar di Indonesia.

Baca juga: 17 Misionaris AS dan Kanada Jadi Korban Penculikan di Haiti

Pendanaan USAID juga mendukung peluncuran kampanye digital #Covid19Diaries, yang menyediakan platform bagi anak muda untuk berbagi cerita selama pandemi dan berkontribusi terhadap distribusi pasokan air, sanitasi, serta kebersihan bagi lebih dari 3,5 juta orang.

“Meskipun lonjakan Covid-19 Indonesia baru-baru ini mulai mereda, kita harus tetap waspada dalam upaya kita melawan virus dan tetap ingat bahwa pandemi belum berakhir,” kata UNICEF Representative Debora Comini.

Menurutnya, jutaan anak dan masyarakat di seluruh Indonesia terus melihat dampak drastis terhadap kesehatan, pendidikan, dan perlindungan mereka.

Melalui kontribusi dari Amerika Serikat (AS), UNICEF dapat terus mendukung Indonesia untuk merespons kebutuhan mendesak dan dampak serius Covid-19 terhadap anak-anak, yang akan bertahan lebih lama dari pandemi ini.

Baca juga: Selama Pandemi Covid-19, Kasus Anak Bunuh Diri di Jepang Melonjak Drastis

Sejak awal pandemi, Pemerintah AS menyediakan lebih dari 77 juta dollar AS (Rp 1 triliun lebih) untuk mendukung respons Covid-19 di Indonesia.

USAID dan UNICEF bekerja sama erat dengan Indonesia untuk mempercepat deteksi dan pelacakan kasus Covid-19, meningkatkan kemampuan laboratorium, surveilans penyakit, dan kapasitas respons cepat.

Termasuk memfasilitasi peluncuran vaksinasi, yang menyelamatkan jiwa, serta memastikan lebih banyak orang tahu apa yang harus dilakukan untuk melindungi diri dan orang lain.

Pada kesempatan ini, komitmen USAID dan UNICEF untuk terus mendukung pembukaan kembali ekonomi Indonesia secara aman juga kembali dipertegas.

Baca juga: Sidang Umum Ke-76 PBB: Fokus Melawan Perubahan Iklim dan Pandemi Covid-19

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com