WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat mencari cara untuk melanjutkan evakuasi warga Amerika dan Afghanistan yang ingin keluar dari negara itu melalui jalur darat.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan pemerintahan Joe Biden terlibat dalam "pekerjaan diplomatik intensif yang sedang berlangsung" untuk membantu warga AS dan sekutu Afghanistan yang ingin meninggalkan Afghanistan setelah Taliban mengambil alih negara itu.
“Kami mencari semua opsi yang mungkin, jalur udara, jalur darat untuk terus menemukan cara bagi mereka, untuk membantu evakuasi dan mendukung mereka dalam hal itu,” katanya dalam jumpa pers, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Rabu (1/9/2021).
Baca juga: Mantan Jenderal AS Bocorkan Kelemahan Operasi Terakhir AS di Afghanistan
Dia mengatakan "prioritas utama" pemerintah adalah mengeluarkan 100 hingga 200 warga AS yang tersisa dari negara itu.
Nuland menolak untuk membagikan rincian tentang kemungkinan rute darat untuk meminimalkan potensi risiko bagi orang-orang yang mungkin harus mengambilnya.
Sementara itu, Nuland menyambut baik upaya Qatar dan Turki untuk membuka kembali bandara Kabul berkoordinasi dengan Taliban.
"Mereka memiliki proyeksi yang relatif optimis tentang kapan itu akan terjadi, tetapi kita perlu melihat itu terjadi dengan jelas," katanya kepada wartawan.
Baca juga: Pensiunan Jenderal AS Sebut Amerika Pasti Harus Kembali ke Afghanistan
Pada Rabu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price juga mengatakan Washington sepenuhnya mendukung upaya untuk membuka kembali bandara di Kabul, yang akan memungkinkan warga AS meninggalkan Afghanistan dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.
"Turki dan Qatar bersama dengan pasukan di lapangan bekerja secepat mungkin untuk membuka kembali bandara sipil," kata Price.
“Ini adalah upaya yang terus kami dukung dengan segala cara yang kami bisa karena kami percaya ini penting untuk kepentingan kami sendiri,” lanjutnya.
AS secara resmi mengumumkan akhir dari kehadiran militernya selama 20 tahun di Afghanistan pada Senin (30/9/2021) setelah mengevakuasi lebih dari 120.000 orang, termasuk 6.000 warga Amerika, sejak pertengahan Agustus.
Baca juga: Kritik AS dan Sekutu Barat terkait Afghanistan, Paus Fransiskus Kutip Ucapan Putin
"Saya tidak akan memperpanjang perang abadi,” Presiden Joe Biden mengatakan pada Selasa (31/8/2021) dalam membela penarikan pasukan AS.
“Keputusan untuk mengakhiri operasi pengangkatan militer di bandara Kabul didasarkan pada rekomendasi bulat dari penasihat sipil dan militer saya,” ujarnya.
Biden telah menghadapi kritik dari sekutu AS dan legislator Republik atas penarikan pasukan militer pada awal Agustus, sebelum agresi keras dilakukan Taliban hingga dengan kilat merebut Afghanistan.
Kecaman semakin besar menghantam Biden ketika kekacauan terjadi di bandara Kabul, beberapa warga Afghanistan tewas dalam usaha mendapatkan penerbangan evakuasi karena takut akan penindasan Taliban.
Dua hari setelah penerbangan terakhir AS dari bandara Kabul, pejabat Kementerian Pertahanan dan Pentagon mengatakan Washington juga fokus pada pemindahan pengungsi dari akomodasi sementara ke pemukiman permanen di AS atau negara lain.
Baca juga: Pendukung Taliban Mengarak Peti Mati Dibungkus Bendera AS Setelah Pasukan Asing Pergi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.