KABUL, KOMPAS.com – Setelah semua pasukan AS hengkang dari Afghanistan, para pendukung Taliban menggelar pawai sambil mengarak peti mati yang dibungkus bendera AS dan sekutunya.
Massa pendukung Taliban di kota Khost mengarak peti mati yang dibungkus dengan bendera AS, NATO, Inggris, dan Perancis.
Rombongan pasukan AS terakhir meninggalkan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pada Senin (30/8/2021), tepat sebelum jam menunjukkan tengah malam.
Baca juga: 2 Anggota Pasukan Elite Taliban Jatuh dari Pikap saat Berparade di Bandara Kabul
Pada Selasa (31/8/2021) pagi waktu setempat, para milisi Taliban berjalan-jalan di bandara yang sekarang mereka kendalikan.
Di sana, mereka merayakan kepergian pasukan asing dan berfoto dengan kendaraan, pesawat, dan peralatan militer yang ditinggalkan.
People of Kabul in large number participated in the symbolic funeral of the US and NATO... interestingly both Taliban and former government flags were present during the procession... pic.twitter.com/Q8Jkv1EZjH
— Mike Mihajlovic (@MihajlovicMike) August 31, 2021
Para pemimpin Taliban akhirnya muncul dan menginspeksi bandara sambil dikawal pasukan khusus kelompok tersebut, Badri 313.
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid memimpin rombongan pemimpin Taliban yang menginspeksi landasan pacu bandara dengan senyum tersungging di wajahnya.
Baca juga: Setelah Helikopter, Giliran Tank AS yang Disita dan Dipamerkan Taliban
“Ini adalah hari bersejarah dan momen bersejarah. Kami membebaskan negara kami dari kekuatan besar,” kata Mujahid.
Dia menambahkan bahwa konflik di Afghanistan selama 20 tahun terakhir harus menjadi pelajaran besar bagi “penjajah asing” dan “dunia” sebagaimana dilansir Russian Today.
Taliban hold mock funerals for British, American, and NATO forces as thousands take to the streets to celebrate 'victory' over the west after last US flight took off
— MassiVeMaC (@SchengenStory) August 31, 2021
Taliban 'victory' parades took place in Afghanistan today after the last US troops left the country overnight pic.twitter.com/oT1nqBro3u
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby mengakui bahwa ada banyak peralatan AS yang "mematikan" telah jatuh ke tangan Taliban.
Kendati demikian, dia menggarisbawahi bahwa peralatan itu itu tidak menimbulkan ancaman bagi AS atau negara-negara tetangga.
Baca juga: Pembicaraan Formal Perdana, Dubes India Bertemu Petinggi Taliban di Qatar
“Ini bukan hal-hal yang dapat dimanfaatkan oleh Taliban secara strategis,” kata Kirby kepada wartawan pada Selasa.
Namun, Taliban berpikir sebaliknya. Mereka sempat memamerkan setidaknya satu helikopter Black Hawk yang diterbangkan di langit Kandahar.
Sejumlah video merekam anggota Taliban menerbangkan helikopter militer buatan AS tersebut.
Proses evakuasi warga negara asing dan warga negara Afghanistan sempat diterjang tragedi saat bom bunuh diri meledak di luar bandara Kabul.
ISIS-K, afiliasi ISIS yang beroperasi di Afghanistan, mengaki bertanggung jawab atas ledakan yang menewaskan seratusan warga sipil dan 13 tentara AS tersebut.
Baca juga: Tentara AS Terakhir Pergi, Pasukan Khusus Taliban Langsung Muncul dan Amankan Bandara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.