Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Taliban Mengarak Peti Mati Dibungkus Bendera AS Setelah Pasukan Asing Pergi

Kompas.com - 01/09/2021, 15:19 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KABUL, KOMPAS.com – Setelah semua pasukan AS hengkang dari Afghanistan, para pendukung Taliban menggelar pawai sambil mengarak peti mati yang dibungkus bendera AS dan sekutunya.

Massa pendukung Taliban di kota Khost mengarak peti mati yang dibungkus dengan bendera AS, NATO, Inggris, dan Perancis.

Rombongan pasukan AS terakhir meninggalkan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pada Senin (30/8/2021), tepat sebelum jam menunjukkan tengah malam.

Baca juga: 2 Anggota Pasukan Elite Taliban Jatuh dari Pikap saat Berparade di Bandara Kabul

Pada Selasa (31/8/2021) pagi waktu setempat, para milisi Taliban berjalan-jalan di bandara yang sekarang mereka kendalikan.

Di sana, mereka merayakan kepergian pasukan asing dan berfoto dengan kendaraan, pesawat, dan peralatan militer yang ditinggalkan.

Para pemimpin Taliban akhirnya muncul dan menginspeksi bandara sambil dikawal pasukan khusus kelompok tersebut, Badri 313.

Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid memimpin rombongan pemimpin Taliban yang menginspeksi landasan pacu bandara dengan senyum tersungging di wajahnya.

Baca juga: Setelah Helikopter, Giliran Tank AS yang Disita dan Dipamerkan Taliban

“Ini adalah hari bersejarah dan momen bersejarah. Kami membebaskan negara kami dari kekuatan besar,” kata Mujahid.

Dia menambahkan bahwa konflik di Afghanistan selama 20 tahun terakhir harus menjadi pelajaran besar bagi “penjajah asing” dan “dunia” sebagaimana dilansir Russian Today.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby mengakui bahwa ada banyak peralatan AS yang "mematikan" telah jatuh ke tangan Taliban.

Kendati demikian, dia menggarisbawahi bahwa peralatan itu itu tidak menimbulkan ancaman bagi AS atau negara-negara tetangga.

Baca juga: Pembicaraan Formal Perdana, Dubes India Bertemu Petinggi Taliban di Qatar

“Ini bukan hal-hal yang dapat dimanfaatkan oleh Taliban secara strategis,” kata Kirby kepada wartawan pada Selasa.

Namun, Taliban berpikir sebaliknya. Mereka sempat memamerkan setidaknya satu helikopter Black Hawk yang diterbangkan di langit Kandahar.

Sejumlah video merekam anggota Taliban menerbangkan helikopter militer buatan AS tersebut.

Proses evakuasi warga negara asing dan warga negara Afghanistan sempat diterjang tragedi saat bom bunuh diri meledak di luar bandara Kabul.

ISIS-K, afiliasi ISIS yang beroperasi di Afghanistan, mengaki bertanggung jawab atas ledakan yang menewaskan seratusan warga sipil dan 13 tentara AS tersebut.

Baca juga: Tentara AS Terakhir Pergi, Pasukan Khusus Taliban Langsung Muncul dan Amankan Bandara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com