Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik AS dan Sekutu Barat terkait Afghanistan, Paus Fransiskus Kutip Ucapan Putin

Kompas.com - 01/09/2021, 18:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Fransiskus secara tidak sengaja mengutip ucapan Presiden Rusia Vladimir Putin saat mengkritik keterlibatan Barat di Afghanistan baru-baru ini, sebagai upaya orang luar untuk memaksakan demokrasi.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Bukan Taliban, Masalah Ini Lebih Ditakuti Warga Afghanistan | Kisah Hidup Eks Menteri Afghanistan Jadi Kurir di Jerman

Selama wawancara radio yang disiarkan pada Rabu (1/9/2021), Paus ke-266 itu ditanya tentang situasi di Afghanistan, pasca penarikan pasukan AS dan NATO lainnya setelah hampir 20 tahun perang, dan Taliban merebut kembali negara itu.

Pemimpin Gereja Katolik itu mengatakan akan menjawab pertanyaan itu dengan kutipan, yang dia kaitkan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, yang digambarkannya sebagai “salah satu tokoh politik terbesar dunia”.

"Sangat penting untuk menghentikan kebijakan yang tidak bertanggung jawab dalam menegakkan nilai-nilainya sendiri pada orang lain, dan upaya membangun demokrasi di negara lain berdasarkan model luar, tanpa memperhitungkan masalah sejarah, etnis dan agama dan sepenuhnya mengabaikan tradisi orang lain," kata Paus, menggunakan terjemahannya sendiri ke dalam bahasa Spanyol.

Namun, kata-kata itu bukan berasal dari Merkel, melainkan diucapkan bulan lalu oleh Presiden Rusia Vladimir Putin selama kunjungan Merkel ke Moskwa.

Baca juga: Biden Umumkan Berakhirnya Kiprah AS Selama 20 Tahun di Afghanistan

Pada pertemuan 20 Agustus itu, Putin menyampaikan kritik pedas terhadap Barat atas Afghanistan.

Menurutnya, serangan cepat Taliban atas Afghanistan menunjukkan kesia-siaan upaya Barat untuk menegakkan visi demokrasinya sendiri.

Merkel, sementara itu, mendesak Rusia menggunakan kontaknya dengan Taliban untuk menekan agar warga Afghanistan yang membantu Jerman bisa diizinkan meninggalkan Afghanistan.

Wawancara Paus Fransiskus dengan Cadena COPE Spanyol berlangsung di Vatikan akhir pekan lalu.

Melansir Daily Mail pada Rabu (1/9/2021), media yang dimiliki oleh konferensi uskup Katolik Spanyol itu mengatakan isinya jawaban itu telah diperiksa oleh Paus sendiri.

Paus Fransiskus juga mengatakan bahwa “semua kemungkinan tidak diperhitungkan” dalam kepergian sekutu Barat dari Afghanistan.

“Saya tidak tahu apakah akan ada perbaikan (tentang apa yang terjadi selama penarikan), tetapi ada banyak penipuan dari otoritas baru (Afghanistan). Entah itu (penipuan) atau terlalu banyak kecerdikan. Lainnya (motif), saya tidak mengerti,” kata Paus.

Paus Fransiskus menyerukan umat Kristen di seluruh dunia untuk terlibat dalam “doa, penebusan dosa dan puasa” terkait peristiwa yang terjadi di Afghanistan.

Baca juga: 87 Pensiunan Militer AS Desak Dua Orang Ini Mengundurkan Diri karena Bencana di Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com