Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Umumkan Berakhirnya Kiprah AS Selama 20 Tahun di Afghanistan

Kompas.com - 01/09/2021, 08:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden mengakhiri 20 tahun kiprah mereka di Afghanistan, seraya memuji kesuksesan evakuasi.

Presiden ke-46 AS itu berada dalam kritikan karena masih meninggalkan 100-200 warga AS, meski telah mengangkut 120.000.

Sorotan menggelayut, seperti mengapa dia tidak meemrintahkan perpanjangan evakuasi, karena pesawatnya bertolak semenit jelang tengah malam pada Senin (30/8/2021).

Baca juga: Joe Biden Umumkan Badai Ida Sebagai Bencana Besar

Padahal, Biden sudah menetapkan Selasa (31/8/2021) sebagai batas waktu evakuasi sekaligus penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Dalam konferensi pers, dia menjelaskan 31 Agustus itu tidak pakem, dan didesain untuk menyelamatkan banyak nyawa.

Dia menerangkan bagi warga AS, tidak ada tenggat waktu dan dia tetap berkomitmen membawa mereka jika ingin keluar.

"Titik beratnya adalah 90 persen mereka yang ingin pergi telah dievakuasi," kata mantan senator Delaware itu.

Dia menekankan "Negeri Uncle Sam" sudah mendapatkan tujuan mereka satu dekade silam. Namun harus bertahan 10 tahun lagi.

Dilansir Sky News, sang presiden menyatakan negara mereka menghadapi tantangan baru di "dunia yang baru".

Baca juga: Ledakan Terbaru Guncang Kabul Setelah Biden Peringatkan Serangan Lanjutan

Dia kembali membela keputusannya terkait penarikan pasukan AS, dengan berkata dirinya "sudah bijak" dengan memerintahkan pemulangan tersebut.

Kepada awak media, dia mengatakan tidak akan kembali mengirim generasi AS untuk berpartisipasi dalam "perang selamanya" itu.

Menepis tudingan oposisi Republik, Joe Biden menegaskan dia melakukan kebijakan yang harusnya dieksekusi beberapa tahun sebelumnya.

"Saya tidak akan memperpanjang perang selamanya ini, maupun meneruskan jalan keluar tak berujung," ujar dia dilansir AFP.

Dia menjabarkan harga yang harus dibayar AS karena konflik selama 20 tahun itu: 2.400 tentara gugur di Afghanistan.

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Sebut Biden Serigala Pemangsa Tak Beda dengan Trump


Belum lagi anggaran miliaran dollar AS yang digelontorkan untuk mengirim peralatan, maupun melatih pasukan pemerintah.

Namun, keputusannya berdampak pada kebangkitan milisi Taliban, yang berkuasa setelah merebut Kabul pada 15 Agustus.

"Saya bertanggung jawab atas keputusan ini," paparnya seraya berujar, dia pernah berkomitmen untuk mengakhiri konflik dua dekade itu.

"Pada saat ini, saya telah menghormati komitmen tersebut. Ini waktunya untuk mengungkap kejujuran," tegasnya.

Baca juga: Biden: Serangan Lain di Afghanistan Sangat Mungkin Terjadi dalam 24-36 Jam ke Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com