Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Capai Kesepakatan Lingkungan, Targetkan Nol Emisi pada 2050

Kompas.com - 29/06/2021, 13:36 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

BRUSSEL, KOMPAS.com - Dewan Uni Eropa mengadopsi undang-undang perubahan iklim pada Senin (28/6/2021).

Dilansi CNN, UU ini secara hukum mewajibkan 27 negara anggota Uni Eropa, untuk secara kolektif memangkas emisi rumah kaca sebesar 55 persen pada tahun 2030.

Uni Eropa juga menargetkan kawasannya menjadi nol-emisi pada tahun 2050.

Baca juga: Daftar Negara Uni Eropa yang Buka Pintu untuk Turis Sudah Vaksin Covid-19

Uni Eropa dan beberapa negara lain, memang sudah meningkatkan janji untuk mengurangi gas rumah kaca dan mencapai netralitas karbon. Kesepakatan diambil saat pertemuan puncak perubahan iklim virtual, April lalu.

Meski begitu, pertemuan yang diselenggarakan Presiden AS Joe Biden ini, selanjutnya memunculkan kekhawatiran baru.

Para pemimpin dunia harus memenangkan dukungan parlemen mereka, untuk benar-benar menenuhu janji tersebut menjadi UU.

Baca juga: Hongaria Sahkan UU Anti LGBTQ, PM Belanda: Mereka Tak Punya Tempat di Uni Eropa

Karena itu hingga Senin, hanya lima negara yang benar-benar membuat janji yang mengikat secara hukum.

Menurut Climate Watch, kelima negara itu adalah Inggris Raya dan Selandia Baru, serta anggota Uni Eropa Hongaria, Luksemburg, dan Prancis.

Persetujuan paket kebijakan itu disebut "segel terakhir" undang-undang iklim, yang disahkan parlemen Uni Eropa minggu lalu. Uni Eropa memang telah bekerja menuju berjalannya UU ini sejak meluncurkan visinya di bawah Kesepakatan Hijau Eropa, 2019 lalu.

Portugal, yang saat ini menjabat sebagai presiden Uni Eropa, mengaku bangga dengan adopsi UU lingkungan ini.

"Saya menyambut hangat langkah terakhir dari adopsi undang-undang iklim pertama Uni Eropa yang mengabadikan tujuan netralitas iklim 2050 ke dalam undang-undang," kata Menteri Lingkungan dan Aksi Iklim Portugal João Pedro Matos Fernandes.

"Kesepakatan tentang undang-undang iklim Eropa telah menjadi prioritas bagi Kepresidenan Portugal. Saya senang bahwa kami telah berhasil membawanya ke garis finish," tambahnya.

Baca juga: Indonesia Gandeng AS Kejar Target Nol Emisi Karbon di 2060

Nol bersih adalah skenario di mana jumlah gas rumah kaca yang dipancarkan tidak lebih besar dari jumlah yang dikeluarkan atmosfer.

Sebagian besar dilakukan lewat metode yang dikenal sebagai penangkapan karbon.

Meski begitu, beberapa ilmuwan dan pemerhati lingkungan mengkritik rencana nol bersih karena terlalu mengandalkan teknologi yang "belum sepenuhnya berkembang".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com