AMSTERDAM, KOMPAS.com - Perdana Menteri Belanda menyebut Hongaria "tak punya tempat di Uni Eropa" setelah mengesahkan undang-undang anti LGBTQ.
Pada awal Juni ini, Budapest meloloskan UU melarang lini pendidikan mempromosikan homoseksual dan perubahan gender.
Konsep seksualitas yang berbeda dari yang diberikan seseorang saat lahir juga dilarang berdasarkan UU yang baru.
Baca juga: Janji Biden jika Menang Pilpres AS: Sahkan UU Kesetaraan untuk LGBTQ dalam 100 Hari Pertama
Pengesahan itu memantik kritikan dari kelompok HAM maupun oposisi. Di hari pengesahan, massa berunjuk rasa di depan gedung parlemen.
Legislasi tersebut merupakan manuver lain Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban yang dikenal nasionalis garis keras.
Dilansir CNN Kamis (24/6/2021), Orban sebelumnya sudah mengampanyekan gerakan melawan LGBTQ maupun imigran.
"Bagi saya, Hongaria sudah tidak lagi berada di Uni Eropa," kata PM Belanda Mark Rutte di samping Orban.
Hanya saja dalam konferensi pers di Brussels, Belgia, Rutte tidak bisa menendang negara Eropa Tengah itu dari keanggotaan.
Untuk mengeluarkan Budapest, Belanda butuh dukungan 26 negara anggota lainnya. "Harus dilakukan bertahap," kata dia.
Baca juga: Uni Eropa Dideklarasikan sebagai Zona Merdeka bagi LGBT
Orban sendiri membela pengesahan parlemen. Dia menyatakan UU itu bukanlah tentang homoseksual, melainkan orangtua dan anaknya.
PM sejak 2010 itu menekankan, dia membela hak homoseksual dan menekankan dia berjuang di tengah rezim komunis Hongaria.
"Saya membela hak LGBTQ. Namun UU ini bukan tentang itu. UU ini tentang hak anak-anak dan orangtuanya," tegasnya.
Pada Selasa (22/6/2021), 14 negara Uni Eropa menyuarakan kekhawatiran mereka dalam pernyataan gabungan yang diprakarsai Belgia.
Baca juga: Erdogan: Tidak Ada Gerakan LGBT di Turki, Lawan Politik Tunggangi Demo Mahasiswa
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam konferensi pers juga mengecamnya, menyebut UU tersebut mendiskriminasi warga berdasarkan orientasi seksual.
"(UU) ini melanggar segala nilai, fundamental Uni Eropa, martabat manusia, kesetaraan, dan hak asasi," kata dia.
Ini bukan kali pertama Hongaria mengesahkan aturan kontroversial. Pada Desember 2020, mereka menelurkan aturan mengenai definisi keluarga.
Dengan konsep tersebut, parlemen dieebut mencegah pasangan berjenis kelamin sama untuk mengadopsi bayi.
Baca juga: Kristen Gray Dideportasi karena Pernyataan Bali Ramah LGBT, Ini Penjelasan Kemenkumham
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.