Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Negara Bagian AS Waspada Penuh Jelang Pelantikan Joe Biden

Kompas.com - 17/01/2021, 16:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC,REUTERS

Namun, pria bernama Wesley Allen Beeler, kemudian dibebaskan dari tahanan dan mengatakan kepada Washington Post bahwa dia tidak berniat untuk membawa senjata api ke Washington.

Menurut laporan bahwa pria itu saat itu sedang bekerja dengan sebuah perusahaan keamanan swasta.

"Saya berhenti di pos pemeriksaan setelah tersesat di DC karena saya anak desa," kata Allen.

"Saya menunjukkan kepada mereka lencana pelantikan yang diberikan kepada saya," imbuhnya.

Langkah-langkah keamanan yang ketat jelang pelantikan Joe Biden juga menandai sepekan terakhir Donald Trump jadi presiden AS pertama yang dimakzulkan dua kali.

Baca juga: Mike Pence Berjanji Pelantikan Joe Biden Aman dan Sejarah Amerika Dijunjung Kembali

Berbagai negara bagian bersiap

Negara-negara bagian di seluruh negeri mengambil tindakan pencegahan, seperti menolak memberikan izin untuk demonstrasi.

Gubernur Maryland, New Mexico dan Utah semuanya telah menyatakan keadaan darurat untuk mengantisipasi kemungkinan protes di badan legislatif mereka.

California, Pennsylvania, Michigan, Virginia, Washington, dan Wisconsin termasuk di antara mereka yang mengaktifkan Garda Nasional mereka.

Sementara, Texas akan menutup gedung DPR negara bagiannya mulai Sabtu (16/1/2021) hingga setelah hari pelantikan Joe Biden (20/1/2021).

Menurut direktur Departemen Keamanan Publik Texas, menybutkan bahwa intelijen memperingatkan "ekstremis brutal" dapat menyusup ke protes yang direncanakan di sana untuk "melakukan tindakan kriminal".

Gubernur Virginia Ralph Northam mengatakan pada konferensi pers pada Kamis (14/1/2021), "Jika Anda berencana untuk datang ke sini atau ke Washington dengan niat buruk di hati Anda, Anda perlu berbalik sekarang dan pulang."

"Anda tidak diterima di sini, dan Anda Tidak diterima di ibu kota negara kita. Dan jika Anda datang ke sini dan bertindak, Virginia akan bersiap," terangnya.

Baca juga: Alasan Keamanan, Latihan Pelantikan Joe Biden Pun Harus Ditunda

Para pengamat yakin negara bagian yang mengalami pertempuran pemilu AS 2020 yang berlarut-larut, paling berisiko mengalami aksi kekerasan.

Salah satunya, Michigan. Sehingga, di sana telah didirikan pagar setinggi 6 kaki (1,8 meter) di sekeliling ibu kotanya di Lansing.

"Kami bersiap untuk yang terburuk, tetapi kami tetap berharap bahwa mereka yang memilih untuk berdemonstrasi di gedung DPR kami, melakukannya dengan damai," kata Direktur Polisi negara bagian Joe Gasper pada Jumat (15/1/2021).

Jumlah polisi di gedung DPR akan meningkat hingga setidaknya pertengahan Februari, tambahnya.

Suzanne Spaulding, mantan wakil menteri untuk Departemen Keamanan Dalam Negeri, mengatakan pihak berwenang yang melakukan langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan dapat menjadi pencegah yang efektif terhadap potensi kerusuhan.

“Salah satu cara Anda yang dapat mengurangi masalah adalah dengan menguatkan bentuk keamanan,” kata Spaulding, sebagaimana yang dikutip dari Reuters pada Minggu (17/1/2021).

Pria yang sekarang menjabat sebagai penasihat senior di Pusat Kajian Strategis dan Internasional, menambahkan, "Cobalah untuk menghalangi orang untuk mencoba melakukan sesuatu.”

Baca juga: FBI Berhasil Identifikasi 200 Lebih Orang yang Berencana Mengacaukan Pelantikan Biden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com