Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Berhasil Identifikasi 200 Lebih Orang yang Berencana Mengacaukan Pelantikan Biden

Kompas.com - 15/01/2021, 21:42 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Lebih dari 200 orang yang mengancam akan mengacaukan pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden pekan depan sudah teridentifikasi.

Melansir Sky News, Jumat (15/1/2021) Direktur FBI Chris Wry mengatakan bahwa dia dan timnya tengah melacak 'sejumlah besar percakapan daring' termasuk seruan protes bersenjata jelang pelantikan presiden AS terpilih pada 20 Januari mendatang.

Dalam penampilan publik pertamanya sejak kerusuhan 6 Januari di Capitol AS, Wray mengatakan pada pengarahan keamanan untuk Wapres AS Mike Pence bahwa FBI prihatin akan potensi kekerasan pada protes dan demonstrasi di Washington.

Baca juga: FBI Peringatkan Adanya Rencana Protes Massa Bersenjata di 50 Negara Bagian Termasuk di Capitol AS

Dia juga memperingatkan bahwa orang-orang bersenjata bisa mendekati gedung-gedung pemerintah dan mengancam keselamatan para pejabat terpilih.

Dia mengatakan bahwa FBI menerima sejumlah besar informasi yang diteruskannya ke polisi jelang pelantikan Biden.

"Kami sedang mengamati sosok-sosok yang mungkin ingin mengulangi jenis kekerasan yang sama seperti yang kita saksikan pekan lalu," kata Wray, menambahkan bahwa sejak 6 Januari, FBI telah mengidentifikasi lebih dari 200 tersangka.

Baca juga: Jaksa: Massa Pro-Trump Ingin Tangkap dan Bunuh Pejabat Terpilih AS di Kerusuhan Gedung Capitol

Michael Sherwin, Penjabat Pengacara AS untuk Distrik Columbia, mengatakan bahwa dia berharap orang-orang itu dituntut lebih serius dengan mengajukan laporan.

Departemen Kehakiman AS juga masih menyelidiki kerusuhan 6 Januari lalu.

Petugas polisi setempat telah diperingatkan bahwa kerusuhan Capitol kemungkinan akan mengilhami orang lainnya dengan potensi tindakan kekerasan.

Baca juga: Rekaman Viral Trump Minta Suara di Georgia, FBI Diminta Turun Tangan

Akibat kerusuhan itu, keamanan di "Negeri Paman Sam" telah ditingkatkan.

Pada awal pekan ini saja, buletin FBI mengeluarkan peringatan adanya potensi protes bersenjata yang akan terjadi di 50 negara bagian.

"FBI akan mengoperasikan pos komando sepanjang waktu di markas besarnya dan di setiap kantor lapangan untuk memantau ancaman, berbagi intelijen dan memutuskan bagaimana mengalokasikan sumber daya," pungkas Wray.

Baca juga: FBI Peringatkan Potensi Penipuan Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com