WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Badan Penyelidiki Federal AS, atau FBI, memeringatkan warga tentang potensi penipuan vaksin virus corona.
Peringatan itu dikeluarkan saat AS semakin dekat dengan persetujuan Badan Obat dan Makanan (FDA) untuk vaksinasi Covid-19.
Melansir ABC News, FBI mengatakan bahwa masalah mungkin terjadi pada tahap awal pendistribusian vaksin. Penipu dikhawatirkan akan menggunakan keadaan itu untuk keuntungan mereka.
"Berhati-hati dan waspadalah terhadap penipuan yang terkait dengan telemarketing, situs web atau email jahat di mana orang-orang memanfaatkan masalah awal proses penawaran dan permintaan vaksin," kata Asisten Agen Khusus Kantor Lapangan FBI Washington, Timothy Thibault kepada ABC News Kamis (10/12/2020).
Pada Oktober, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan vaksin flu palsu di Meksiko, menurut EUROPOL, badan penegakan hukum Uni Eropa.
EUROPOL khawatir hal yang sama bisa terjadi dengan vaksin Covid-19.
Baca juga: Negara Kaya Timbun Vaksin Covid-19, Miliaran Orang di Negara Miskin Terancam Tak Vaksinasi pada 2021
"Skenario yang sama juga mungkin terjadi ketika vaksin Covid-19 tersedia," kata badan itu dalam siaran pers.
Mirip dengan vaksin influenza palsu yang ditemui di Meksiko, vaksin Covid-19 palsu dapat menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang signifikan.
Selain tidak efektif, kondisi paling buruk vaksin palsu bisa beracun. Akibat proses produksi di laboratorium bawah tanah tanpa standar kebersihan.
Secara khusus, Thibault menekankan bahwa pasti akan ada pelaku jahat yang mencari keuntungan dari orang-orang selama peluncuran awal vaksin.
Baca juga: China Beri Bantuan Vaksin Covid-19 tapi dengan Imbalan, Apakah Itu?
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan