DEN HAAG, KOMPAS.com - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Jumat (15/1/2021) mengumumkan pengunduran diri jajaran kabinetnya, akibat skandal subsidi anak yang salah urus.
Stasiun tv Belanda NOS melaporkan, kabinet Mark Rutte gagal mengurus dana subsidi itu dan justru menagih ribuan orangtua.
Kemudian diwartakan Deutsche Welle (DW), kantor pajak Belanda menuduh ribuan keluarga secara curang mengeklaim dana subsidi anak pada 2013-2019.
Baca juga: Karena Ada Jenis Baru Covid-19, Belanda Larang Penerbangan dari Inggris
Ribuan keluarga itu kemudian dituntut mengembalikan dana puluhan ribu euro tersebut, yang akhirnya membuat sebagian besar dari mereka krisis finansial bahkan dalam beberapa kasus berujung perceraian.
Laporan parlemen menyebut itu tidak adil, karena menarik kembali puluhan ribu euro tanpa memberikan kesempatan pihak keluarga membuktikan tidak bersalah.
Dana subsidi anak di yang dianggarkan kabinet PM Belanda sebesar 30.000 euro (Rp 510 juta), yang dibagikan ke sekitar 10.000 keluarga.
Para keluarga tersebut pekan ini menuntut lima politisi, termasuk Menteri Keuangan Wopke Hoekstra dan Menteri Ekonomi Eric Wiebes, atas peran mereka di skandal subsidi anak.
Baca juga: Belanda Terapkan Lockdown sampai Pertengahan Januari 2021
Roger Derikx (46) warga Hoofddorp yang bekerja sebagai koki dan memiliki dua anak, diminta mengembalikan 60.000 euro (Rp 1 miliar).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.