MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menepis kabar putrinya akan menggantikan jabatannya tahun depan, dengan mengatakan kepresidenan bukanlah pekerjaan bagi seorang wanita.
"Putriku tidak mencalonkan diri. Saya sudah mengatakan kepada Inday untuk tidak mencalonkan diri karena saya kasihan (dia) mengetahui dia harus melalui apa yang saya alami," kata Duterte pada Kamis (14/1/2021) seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Kamis (14/1/2021).
Inday adalah nama panggilan akrab dari putri Duterte, Sara.
Baca juga: Usai Diampuni Duterte, Marinir AS Pembunuh Transgender Dideportasi Filipina
"Ini (jabatan) bukan untuk wanita. Anda tahu, tatanan emosional seorang wanita dan pria sama sekali berbeda. Anda akan menjadi bodoh di sini. Jadi...itulah kisah sedihnya," ucapnya.
Sejauh ini, Filipina sudah pernah memiliki dua presiden wanita, Gloria Macapagal Arroyo dari 2001 hingga 2010 dan Corazon Aquino dari 1986 hingga 1992.
Duterte (75 tahun) terkenal karena komentarnya yang sering dianggap menyinggung, seksis, dan misoginis, tetapi kantornya biasanya menyebut ucapannya sebagai lelucon yang tidak berbahaya.
Dia tetap sangat populer di kalangan pemilih perempuan di Filipina.
Baca juga: Untuk Pertama Kalinya Presiden Duterte Kritik China di Sidang Umum PBB
Putrinya Sara Duterte-Carpio (42 tahun) yang menggantikannya sebagai wali kota Davao City, menduduki puncak dalam jajak pendapat baru-baru ini, ketika meminta publik untuk memilih kandidat yang disukai dari daftar calon pesaing untuk pemilu 2022.
Dua wanita lain, Wakil Presiden Leni Robredo dan Senator Grace Poe, juga merupakan calon pesaing Duterte pada pemilu tahun depan.
Presiden di Filipina hanya diperbolehkan untuk masa jabatan 1-6 tahun.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan