WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jaksa penuntut Amerika Serikat (AS) meyakini massa pro-Donald Trump hendak menangkap dan membunuh pejabat terpilih, dalam kerusuhan Capitol Hill pekan lalu.
Hal tersebut dituangkan dalam dokumen pengadilan terbaru pada Kamis malam (14/1/2021) waktu setempat, yang diajukan oleh para pengacara Kementerian Kehakiman.
Mereka meminta penahanan terhadap Jacob Chansley dari Arizona, penganut teori konspirasi QAnon yang berdandan sebagai dukun bertanduk di meja Wakil Presiden Mike Pence.
Baca juga: Siaga 24 Jam, Gedung Capitol Berubah Jadi “Barak” Garda Nasional AS
"Bukti kuat, termasuk kata-kata dan perbuatan Chansley sendiri di Capitol, mendukung bahwa maksud para perusuh adalah menangkap dan membunuh pejabat terpilih di Pemerintahan Amerika Serikat," kata jaksa penuntut.
Lebih lanjut jaksa menerangkan, Chansley (33) meninggalkan catatan untuk Pence di mimbar ruang Senat yang sempat dipakai wapres beberapa menit, dan berbunyi "hanya soal waktu, keadilan akan datang".
Diberitakan AFP, laporan terbaru dari pengadilan ini menambah informasi untuk FBI yang sedang menyelidiki penyerbuan Capitol Hill.
Baca juga: Bendera Merah Putih di Demo Capitol Hill Bukan Punya Indonesia, lalu Milik Siapa?