Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa: Massa Pro-Trump Ingin Tangkap dan Bunuh Pejabat Terpilih AS di Kerusuhan Gedung Capitol

Kompas.com - 15/01/2021, 16:57 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jaksa penuntut Amerika Serikat (AS) meyakini massa pro-Donald Trump hendak menangkap dan membunuh pejabat terpilih, dalam kerusuhan Capitol Hill pekan lalu.

Hal tersebut dituangkan dalam dokumen pengadilan terbaru pada Kamis malam (14/1/2021) waktu setempat, yang diajukan oleh para pengacara Kementerian Kehakiman.

Mereka meminta penahanan terhadap Jacob Chansley dari Arizona, penganut teori konspirasi QAnon yang berdandan sebagai dukun bertanduk di meja Wakil Presiden Mike Pence.

Baca juga: Siaga 24 Jam, Gedung Capitol Berubah Jadi “Barak” Garda Nasional AS

"Bukti kuat, termasuk kata-kata dan perbuatan Chansley sendiri di Capitol, mendukung bahwa maksud para perusuh adalah menangkap dan membunuh pejabat terpilih di Pemerintahan Amerika Serikat," kata jaksa penuntut.

Lebih lanjut jaksa menerangkan, Chansley (33) meninggalkan catatan untuk Pence di mimbar ruang Senat yang sempat dipakai wapres beberapa menit, dan berbunyi "hanya soal waktu, keadilan akan datang".

Diberitakan AFP, laporan terbaru dari pengadilan ini menambah informasi untuk FBI yang sedang menyelidiki penyerbuan Capitol Hill.

Baca juga: Bendera Merah Putih di Demo Capitol Hill Bukan Punya Indonesia, lalu Milik Siapa?

Kerusuhan Gedung Capitol itu membuat para pejabat terpilih harus berlindung, sedangkan lima orang perusuh tewas termasuk satu polisi.

Selain Chansley, pihak berwenang juga mengajukan dakwaan antara lain untuk pria yang mengibarkan bendera konfederasi di dalam gedung, pria yang memakai kaus Camp Auschwitz, dan seorang peraih medali emas renang Olimpiade AS.

Chansley sendiri dijadwalkan menghadiri sidang pada Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Karena Perbuatan Anaknya, Pria yang Bawa Bendera Konfederasi di Demo Capitol Ditangkap

Jaksa penuntut mengatakan, dia adalah pengguna narkoba dan kemungkinan mengidap masalah kejiwaan.

"Chansley secara terbuka berbicara tentang keyakinannya bahwa dia adalah alien, makhluk yang lebih mulia, dan dia ada di Bumi untuk menuju realitas lain," tulis dokumen pengadilan.

Chansley adalah pelanggan QAnon, teori konspirasi sayap kanan yang dituding sebagai pemicu penyerbuan gedung Kongres AS oleh massa pro-Trump.

Baca juga: Twitter Blokir QAnon, Siapa Mereka?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com