WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Garda Nasional Amerika Serikat (AS) berjaga 24 jam di Gedung Capitol setelah kekerasan mematikan pekan lalu.
Reuters melaporkan pada Rabu (13/1/2021), terlihat sejumlah anggota militer yang tidak bertugas tidur siang di lorong dan memenuhi aula besar Gedung Parlemen AS.
Ada juga yang beristirahat di bawah patung Jenderal George Washington, tokoh yang memimpin kemenangan AS dalam pertempuran kemerdekaan melawan Inggris lebih dari dua abad yang lalu.
Sejumlah besar anggota militer mengenakan seragam dan membawa senapan menjaga bagian luar gedung, sementara yang lain berjejer di koridor Capitol.
Dewan Perwakilan Rakyat bertemu untuk mempertimbangkan untuk memakzulkan Presiden Donald Trump atas perannya dalam serangan 6 Januari terhadap demokrasi AS, ketika para pendukungnya menyerbu gedung dengan amukan yang mematikan.
Sementara pasukan Garda Nasional telah ditempatkan di dalam dan di luar Parlemen, setidaknya sejak Jumat (8/1/2021). Sebelumnya mereka tidak dipersenjatai dengan senapan.
Baca juga: Aksi Pemberontakan dalam Sejarah Dunia: dari Penyerbuan Bastille hingga Gedung Capitol
Sekarang, beberapa dari 20.000 pasukan Garda Nasional, yang diperintahkan ke Washington DC untuk mengamankan kota sebelum pelantikan Presiden Terpilih Joe Biden pada 20 Januari, memiliki senjata di tangannya.
Mereka juga mengenakan pelindung anti huru-hara. Persediaan masker pelindung gas air mata terlihat bertumpuk di lorong, menurut laporan Reuters.
Pemagaran baru dan tindakan pengamanan lainnya juga dipasang di sekitar gedung, yang bagi banyak orang dipandang sebagai simbol demokrasi global yang penting.
Pagar setinggi tujuh kaki (dua meter) telah didirikan di sekitar Capitol, lengkap dengan penghalang logam. Ditambah lapisan pasukan Garda Nasional melindungi gedung perkantoran kongres yang mengelilinginya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan