Hal tersebut dituangkan dalam dokumen pengadilan terbaru pada Kamis malam (14/1/2021) waktu setempat, yang diajukan oleh para pengacara Kementerian Kehakiman.
Mereka meminta penahanan terhadap Jacob Chansley dari Arizona, penganut teori konspirasi QAnon yang berdandan sebagai dukun bertanduk di meja Wakil Presiden Mike Pence.
"Bukti kuat, termasuk kata-kata dan perbuatan Chansley sendiri di Capitol, mendukung bahwa maksud para perusuh adalah menangkap dan membunuh pejabat terpilih di Pemerintahan Amerika Serikat," kata jaksa penuntut.
Lebih lanjut jaksa menerangkan, Chansley (33) meninggalkan catatan untuk Pence di mimbar ruang Senat yang sempat dipakai wapres beberapa menit, dan berbunyi "hanya soal waktu, keadilan akan datang".
Diberitakan AFP, laporan terbaru dari pengadilan ini menambah informasi untuk FBI yang sedang menyelidiki penyerbuan Capitol Hill.
Kerusuhan Gedung Capitol itu membuat para pejabat terpilih harus berlindung, sedangkan lima orang perusuh tewas termasuk satu polisi.
Selain Chansley, pihak berwenang juga mengajukan dakwaan antara lain untuk pria yang mengibarkan bendera konfederasi di dalam gedung, pria yang memakai kaus Camp Auschwitz, dan seorang peraih medali emas renang Olimpiade AS.
Chansley sendiri dijadwalkan menghadiri sidang pada Jumat (15/1/2021).
Jaksa penuntut mengatakan, dia adalah pengguna narkoba dan kemungkinan mengidap masalah kejiwaan.
"Chansley secara terbuka berbicara tentang keyakinannya bahwa dia adalah alien, makhluk yang lebih mulia, dan dia ada di Bumi untuk menuju realitas lain," tulis dokumen pengadilan.
Chansley adalah pelanggan QAnon, teori konspirasi sayap kanan yang dituding sebagai pemicu penyerbuan gedung Kongres AS oleh massa pro-Trump.
https://www.kompas.com/global/read/2021/01/15/165741470/jaksa-massa-pro-trump-ingin-tangkap-dan-bunuh-pejabat-terpilih-as-di