Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Jadi Mata-mata Rusia, 2 Orang Ditangkap di Jerman

Kompas.com - 18/04/2024, 16:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Dua orang ditangkap di Bavaria Jerman karena dicurigai menjadi mata-mata Rusia.

Menurut Jaksa Federal dalam sebuah pernyataan, dua pria itu keturunan Jerman-Rusia yang diidentifikasi sebagai Dieter S. dan Alexander J.

"Mereka berdua diduga jadi mata-mata Rusia dan telah merencanakan ledakan serta pembakaran untuk melemahkan dukungan militer Jerman terhadap Ukraina," kata jaksa Jerman pada Kamis (18/4/2024).

Baca juga: Di Sidang Mahkamah Internasional, Jerman Akui Ekspor Senjata ke Israel, Apa Alasannya?

Dikutip dari AFP, Dieter S., diduga telah mencari target potensial serangan, termasuk fasilitas angkatan bersenjata AS yang ditempatkan di Jerman.

Petugas polisi juga menggeledah tempat tinggal dan tempat kerja para pria tersebut pada hari Rabu.

Mereka dicurigai aktif untuk badan intelijen asing yang digambarkan oleh jaksa sebagai kasus spionase yang sangat serius.

Dijelaskan, Dieter telah bertukar informasi dengan seseorang yang terkait dengan badan intelijen Rusia sejak Oktober 2023, membahas kemungkinan tindakan sabotase.

"Tindakan tersebut dimaksudkan untuk melemahkan dukungan militer yang diberikan Jerman hingga Ukraina terhadap agresi Rusia," terang jaksa.

Terdakwa diduga menyatakan kesiapannya untuk melakukan serangan peledak dan pembakaran terutama terhadap infrastruktur militer dan lokasi industri di Jerman.

Sementara Alexander mulai membantu Dieter paling lambat Maret 2024.

Dieter S. mencari beberapa target potensial dengan mengambil foto dan video transportasi dan peralatan militer. Dia kemudian diduga membagikan informasi tersebut kepada contact personnya.

Selain itu, Dieter S. juga menghadapi dakwaan terpisah karena menjadi anggota organisasi teroris asing.

Ini karena jaksa mencurigai dia adalah seorang pejuang unit bersenjata yang disebut "Republik Rakyat Donetsk" di Ukraina timur pada tahun 2014-2016.

Baca juga: Rudal Rusia Serang Kota Bersejarah di Ukraina, 18 Orang Tewas

Sebelumnya, seorang mantan perwira intelijen Jerman saat ini diadili di Berlin dengan tuduhan memberikan informasi ke Moskwa yang menunjukkan Jerman memiliki akses terhadap rincian operasi tentara bayaran Rusia di Ukraina. Tetapi dia membantah tuduhan tersebut.

Sementara pada November 2022, seorang pria Jerman dijatuhi hukuman percobaan karena memberikan informasi kepada badan intelijen Rusia saat bekerja sebagai perwira cadangan tentara Jerman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com