Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Kompas.com - 01/05/2024, 14:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Puluhan polisi yang mengenakan helm memasuki kampus Universitas Columbia di jantung New York City, Amerika Serikat (AS), Selasa (30/4/2024).

Kantor berita AFP melaporkan, mereka mengusir para demonstran pro-Palestina yang menduduki gedung kampus itu dan menahan sejumlah pedemo.

Polisi naik ke Hamilton Hall melalui jendela lantai dua dengan tangga dari truk, kemudian membawa beberapa mahasiswa yang diborgol ke mobil polisi.

Baca juga: Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Aula tersebut diduduki para demonstran sejak dini hari. Mereka bertekad melawan penggusuran apa pun sembari memprotes lonjakan korban tewas akibat perang Israel-Hamas di Gaza.

Penangkapan ini terjadi ketika para pengelola universitas di seluruh AS selama berminggu-minggu kewalahan membendung demo pro-Palestina di puluhan kampus.

Dalam surat kepada Departemen Kepolisian New York (NYPD), rektor Universitas Columbia yaitu Minouche Shafik mengatakan, pendudukan gedung kampus dipimpin oleh individu yang tidak ada kaitannya dengan Universitas.

Ia pun meminta bantuan NYPD untuk mengusir semua individu dari Hamilton Hall dan segala bentuk aksi berdiam diri di kampus.

Shafik juga meminta polisi tetap di kampus setidaknya sampai 17 Mei untuk memastikan kamp-kamp pedemo tidak dibangun lagi.

Melalui Instagram, para pengunjuk rasa kemudian mengecam pernyataan Shafik.

Demo pro-Palestina selama berminggu-minggu adalah yang terbesar dan terpanjang di kampus-kampus AS sejak protes perang Vietnam pada 1960-an dan 70-an.

Sejauh ini, ratusan mahasiswa dan aktivis lainnya telah ditangkap.

Baca juga:

Banyak dari mereka yang bertekad mempertahankan tindakan meskipun ada ancaman skorsing dan dikeluarkan dari universitas.

Sebelumnya, pengunjuk rasa di Columbia terlihat menggunakan tali untuk mengangkat peti-peti perbekalan ke lantai dua gedung, tampaknya mereka berencana bermalam di sana.

Gedung Putih di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden mengkritik keras pendudukan Hamilton Hall. Juru bicaranya mengatakan, tindakan tersebut benar-benar pendekatan yang salah.

Demo yang berpusat di Universitas Columbia ini menjadi tantangan pengelola kampus dalam upaya menyeimbangkan hak kebebasan berpendapat dan keluhan bahwa aksi unjuk rasa ini berubah menjadi anti-Semitisme serta kebencian.

Di Columbia, para pengunjuk rasa berjanji tetap di sana sampai tuntutan mereka dipenuhi, termasuk agar universitas unggulan itu mendivestasikan seluruh kepemilikan keuangan yang terkait dengan Israel.

Universitas Columbia menolak permintaan itu dan memperingatkan bahwa mahasiswa yang menduduki gedung akan dikeluarkan dari perkuliahan.

Baca juga: Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com