Penulis: Dhania Iman/VOA Indonesia
NEW YORK, KOMPAS.com - Baru-baru ini pemuda asal Ciamis, Deris Nagara, terpilih menjadi presiden dari organisasi mahasiswa di departemen School of International and Public Affairs di Universitas Columbia, New York.
Bertekad membawa Indonesia ke kancah internasional, ia pun menggaungkan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika."
Nama Deris Nagara masih terus menjadi perbincangan media. Pasalnya, mahasiswa S2 jurusan administrasi publik di Universitas Columbia di New York yang dikenal prestisius ini, baru saja terpilih menjadi ketua badan eksekutif mahasiswa atau presiden dari organisasi mahasiswa di departemen School of International and Public Affairs.
Baca juga: Cerita WNI di Ukraina Alami Setahun Invasi Rusia: Pingit Suami, Lawan Fitnah Netizen
Bertekad “membawa nama baik Indonesia di kancah internasional,” Deris pun menggaungkan semboyan Tanah Air, “Bhinneka Tunggal Ika,” lewat slogan “Unity and Diversity for Our Community” atau persatuan dan keragaman untuk komunitas.
“Yang kedua, filosofi aku “Genta Mandaya” yang artinya Genta, berarti suara bel dan gema, dan mandaya berarti memberdayakan. Nah, ini aku pengin menggemakan suara masyarakat yaitu (mahasiswa) di sana (terkait) advokasi tertentu, diberdayakanlah melalui program-program,” jelas Deris Nagara kepada VOA belum lama ini.
Selain menjembatani hubungan antara pihak kampus dan mahasiswa, bersama organisasinya, Deris juga bertugas untuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dalam masyarakat, membuat kebijakan, program, dan kampanye, serta meningkatkan kinerja para mahasiswa.
“Alhamdulillah, sangat beryusukur bisa memiiki amanah ya untuk memimpin teman-teman dari berbagai macam dunia yang hebat-hebat,” kata laki-laki kelahiran tahun 1997 ini.
Kakak Deris yang bernama Putri melihat sosok adik bungsunya ini sebagai panutan dalam keluarga, mengingat banyaknya prestasi yang sudah banyak diraih sejak kecil hingga sekarang. Putri dan keluarga pun merasa “bersyukur dan bangga” atas pencapaian Deris di Columbia University.
“Mudah-mudahan Deris bisa membawa amanah itu, kemudian Deris pun bisa mengukir-mengukir lagi prestasi-prestasi yang luar biasa yang bisa membawa harum nama keluarga, nama Indonesia, khususnya Jawa Barat dan Ciamis,” ujar Putri kepada VOA.
Deris memang dikenal sebagai sosok yang aktif sejak masih duduk di bangku SMA. Sembilan tahun terakhir ini, Deris aktif mengabdi pada masyarakat lewat berbagai program pemuda, pengembangan komunitas dan pendidikan, hingga mewakili Indonesia bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia di berbagai pertemuan dan forum di tingkat ASEAN.
“Deris ini sangat gigih dan penuh semangat. Itu sudah terlihat waktu beliau masih mahasiswa di President University, Cikarang,” ujar Wisler Manalu, Asisten Deputi Kemitraan Pemuda Kemenpora.
“Ada beberapa event yg kita rekomendasikan sebagai delegasi pemuda Indonesia untuk mengikuti event Internasional baik di Tingkat Regional Asean, Asia dan Global. Beliau selalu yg menjadi pemakalah mewakili delegasi (Kemenpora),” tambahnya kepada VOA.
“Setelah kelulusannya banyak aktivitas beliau untuk bergabung dengan komunitas pemuda dan memberikan edukasi kepada sesama komunitas pemuda,” lanjut Wisler Manalu.
Deris yang pernah dinobatkan sebagai Pemuda Inspiratif Indonesia tahun 2021 oleh Kemenpora ini mengaku memiliki dua tujuan dalam hidupnya.
“Yang pertama kalau di Indonesia aku pengin jadi Menteri Pemuda Olahraga atau Menteri Pendidikan, tapi kalau misalnya di luar negeri aku pengen ke UN (PBB). Di US Secretariat atau enggak langsung ke UN,” ujar Deris.
Baca juga: Cerita WNI Asal Riau, Migrasi ke Swiss lalu Kerja di Microsoft
Deris yang lahir di Bandung dan besar di Ciamis ini adalah satu di antara puluhan mahasiswa yang meraih beasiswa sebesar 60.000 dollar AS, atau setara dengan lebih dari Rp 900 juta dari Universitas Columbia. Tidak hanya itu, ia juga penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP di Indonesia.
“Pas sampai ke (AS) harus ngejar semua pelajarannya. Alhamdulillah-nya profesornya baik, tutornya baik, jadi bantu aku untuk adaptasi cepat,” jelas Deris.
Perjalanan Deris dalam meraih pendidikan tinggi memang tidak selalu sesuai dengan harapannya.