Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBC Sebut 50.000 Tentara Rusia Tewas dalam Perang di Ukraina

Kompas.com - 18/04/2024, 05:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Laporan BBC pada Rabu (17/4/2024) menyebutkan, lebih dari 50.000 personel militer Rusia tewas dalam perang di Ukraina.

BBC mendapati lebih dari 27.300 tentara Rusia tewas pada tahun kedua perang, meningkat 25 persen dibandingkan tahun pertama.

BBC Rusia, Mediazona, dan relawan menghitung kematian tentara Rusia sejak Februari 2022, menggunakan informasi sumber terbuka dari laporan resmi dan media, serta citra satelit permakaman Rusia untuk memperkirakan jumlah kuburan baru.

Baca juga: BBC dan Mediazona Sebut 45.123 Tentara Rusia Tewas di Ukraina

Angka lebih dari 50.000 ini delapan kali lebih tinggi dari jumlah korban resmi yang diakui Moskwa pada September 2022.

Namun, jumlah tersebut tidak termasuk kematian milisi di Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur.

Ukraina pada Februari 2024 mengeklaim bahwa mereka kehilangan 31.000 tentara, tetapi angka tersebut kemungkinan juga jauh lebih rendah daripada yang sebenarnya.

Angka kematian tentara Rusia melonjak pada Januari 2023 ketika melancarkan serangan besar-besaran di Donetsk, dan beberapa bulan kemudian bertempur memperebutkan kota Bakhmut.

Baca juga:

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" saat pagi hari pada 24 Februari 2022, yang kemudian berubah menjadi perang menguras tenaga, mengisolasi Rusia dari dunia Barat.

Kremlin tidak angkat bicara mengenai laporan BBC itu. Adapun informasi mengenai kematian dan korban militer adalah wewenang Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca juga: Rusia Hendak Rebut Kota Chasiv Yar, Ukraina Perkuat Pertahanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Eks Bos Kripto Binance Changpeng 'CZ' Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara

Eks Bos Kripto Binance Changpeng "CZ" Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara

Global
Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Global
Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Global
Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com