Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Nuklir PBB: Sikap Sembrono Rusia-Ukraina di PLTN Zaporizhzhia Bahayakan Dunia

Kompas.com - 16/04/2024, 13:31 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BRUSSEL, KOMPAS.com - Rusia dan Ukraina pada Senin (15/4/2024) saling menyalahkan di hadapan Dewan Keamanan PBB atas serangan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa

Menurut kepala Badan Energi Atom Internasional, sikap kedua negara telah menempatkan dunia sangat dekat dengan kecelakaan nuklir.

Tanpa menyalahkan siapa pun, Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi mengatakan lembaganya telah mengkonfirmasi tiga serangan terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia sejak 7 April.

Baca juga: PBB: Iran Tutup Fasilitas Nuklir Usai Serang Israel

“Serangan-serangan sembrono ini harus segera dihentikan,” katanya kepada Dewan Keamanan.

“Meskipun, untungnya, kali ini hal tersebut tidak menyebabkan insiden radiologi, namun hal tersebut secara signifikan meningkatkan risiko … di mana keselamatan nuklir sudah terancam," tambahnya, dilansir dari Reuters.

Sifat drone yang menyerang pabrik tersebut dikendalikan dari jarak jauh sehingga tidak mungkin untuk menentukan secara pasti siapa yang meluncurkannya, kata Grossi setelah pertemuan tersebut.

“Untuk mengatakan hal seperti itu, kita harus punya bukti,” ujarnya. “Serangan-serangan ini dilakukan dengan menggunakan banyak drone.”

Zaporizhzhia berada di wilayah yang dikuasai Rusia di tenggara Ukraina dan memiliki enam reaktor nuklir.

Kekhawatiran akan bencana nuklir telah mengemuka sejak pasukan Rusia menduduki pembangkit listrik tersebut tak lama setelah invasi pada bulan Februari 2022.

Baca juga: Inggris Akan Umumkan Investasi Rp 3,97 Triliun untuk Tenaga Nuklir

Pertempuran yang terus berlanjut antara pasukan Rusia dan Ukraina, serta situasi pasokan yang tegang di pembangkit listrik tersebut, telah meningkatkan kemungkinan terjadinya bencana.

Ukraina dan sekutunya pada Senin kembali menyalahkan Rusia atas bahaya di lokasi tersebut.

Amerika Serikat menyebut Rusia tidak peduli dengan risiko nuklir.

Baca juga: AS dan Jepang Dukung Pelarangan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

“Jika mereka melakukan hal tersebut, mereka tidak akan terus mengendalikan pabrik tersebut secara paksa,” kata wakil duta besar AS Robert Wood kepada Dewan Keamanan, yang bertemu atas inisiatif AS dan Slovenia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com