Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Kompas.com - 01/05/2024, 15:53 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

SYDNEY, KOMPAS.com - Australia dilaporkan mengusir dua perwira intelijen India pada 2020 setelah pihak intelijen menuduh adanya sarang mata-mata.

Mareka disebut berusaha mempengaruhi para politisi, memantau komunitas diaspora, serta memperoleh informasi perdagangan rahasia dan protokol keamanan bandara.

Washington Post melaporkan pada Selasa (30/4/2024) bahwa dua perwira dari Sayap Penelitian dan Analisis, badan intelijen asing India, diusir dari Australia pada tahun 2020.

Baca juga: India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Surat kabar itu melaporkan bahwa insiden itu merupakan salah satu dari serangkaian bentrokan antara intelijen India dan dinas keamanan domestik barat.

Dilansir dari Guardian, Washington Post merinci bahwa polisi Jerman telah melakukan penangkapan dalam operasi untuk membasmi" agen-agen intelijen India di dalam komunitas Sikh setempat.

Badan keamanan MI5 Inggris juga telah memperingatkan India setelah adanya pengawasan intelijen India terhadap populasi Sikh di Inggris.

Surat kabar itu juga melaporkan bahwa pengusiran agen India telah menjadi subjek peringatan dari direktur jenderal intelijen Australia, Mike Burgess dalam pidato tahun 2021.

Burgess mengatakan bahwa mata-mata itu berasal dari badan intelijen asing tetapi tidak menyebutkan asalnya..

Dia mengatakan bahwa informasi itu akan menjadi gangguan yang tidak perlu karena Australia sedang menghadapi upaya spionase dan campur tangan asing dari berbagai negara.

Baca juga: Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

India merupakan mitra dekat Australia, sesama anggota pengaturan keamanan Quad dengan Jepang dan Amerika Serikat.

Baca juga: Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

India telah diupayakan oleh pemerintah Australia untuk membina hubungan diplomatik dan ekonomi yang lebih erat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com