Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Kompas.com - 26/04/2024, 13:19 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,The Hindu

NEW DELHI, KOMPAS.com - India melakukan pemungutan suara fase kedua pada Jumat (26/4/2024) ini.

Seperti diketahui, dalam Pemilu India 2024, ada sekitar 970 juta penduduk yang dinyatakan berhak memberikan suara dalam tujuh fase pencoblosan.

Pencoblosan fase pertama telah dilakukan pada 19 April lalu. Sementara pemungutan suara fase terakhir bakal digelar pada 1 Juni mendatang atau Pemilu berlangsung selama enam pekan.

Baca juga: Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Prediksi kemenangan Modi

Perdana Menteri Narendra Modi telah secara luas diperkirakan akan memenangkan masa jabatan ketiga dalam pemilihan umum kali ini.

Tetapi, jumlah pemilih pada pencoblosan fase pertama lalu turun hampir empat poin menjadi 66 persen dari pemilihan terakhir pada 2019.

Terkait hal itu, muncul spekulasi di berbagai media India bahwa suhu yang lebih tinggi dari rata-rata menjadi penyebabnya.

Sesaat sebelum pemungutan suara dibuka kembali, Modi pun turur mendorong warga untuk tetap memberikan hak suaranya meski cuaca sangat panas.

“Jumlah pemilih yang tinggi memperkuat demokrasi kita,” tulisnya di platform media sosial X.

Pencoblosan fase kedua termasuk diadakan di distrik-distrik yang minggu ini mengalami suhu di atas 40 derajat Celcius (104 derajat Fahrenheit). 

Biro cuaca India sebelumnya pada Kamis (25/4/3024) mengatakan, kondisi gelombang panas yang parah akan terus berlanjut di beberapa negara bagian hingga akhir pekan ini.

Baca juga: TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Hal itu termasuk di beberapa bagian dari negara bagian Bihar. Suhu udara di lima distrik di sana pada pekan ini diketahui mencapai lebih dari 5,1 derajat Celcius di atas rata-rata musiman.

Negara bagian Karnataka di bagian selatan dan beberapa bagian dari Uttar Pradesh, negara bagian dengan populasi terpadat di India dan pusat dari agama Hindu, juga dijadwalkan untuk melakukan pemungutan suara ketika menghadapi kondisi gelombang panas.

Awal pekan ini, komisi pemilihan umum India mengumumkan, telah membentuk sebuah gugus tugas untuk meninjau dampak dari gelombang panas dan kelembaban sebelum setiap putaran pemungutan suara. 

Surat kabar The Hindu menyatakan bahwa keputusan ini diambil karena adanya kekhawatiran bahwa cuaca panas yang sangat menyengat “dapat mengakibatkan penurunan jumlah pemilih”.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (22/4/2023) lalu, Komisi tersebut mengatakan mereka tidak memiliki kekhawatiran besar mengenai dampak dari suhu panas pada pemungutan suara hari Jumat ini. 

Halaman:

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com