Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Ekuador Ditembak Mati Beberapa Hari Sebelum Referendum Anti-Kejahatan

Kompas.com - 18/04/2024, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

QUITO, KOMPAS.com - Wali kota sebuah kota pertambangan kecil di Ekuador ditembak mati pada Rabu (17/4/2024), hanya beberapa hari sebelum referendum nasional.

Ironisnya, referendum membahas mengenai apakah pihak berwenang akan mengambil tindakan yang lebih keras terhadap kejahatan.

Jose Sanchez, Wali Kota Camilo Ponce Enriquez di provinsi selatan Azuay, ditembak dan dibunuh, demikian pengumuman kantor walikota di halaman Facebook-nya. 

Baca juga: UPDATE Penembakan di Bandara Kuala Lumpur: Polisi Tangkap Pelaku dan Ungkap Motifnya

Dilansir dari AFP, Sanchez (52) sedang berolahraga di malam hari ditemani oleh para pengawalnya ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan, menurut sebuah posting polisi yang dipublikasikan di X.

Dia adalah wali kota Ekuador keempat yang dibunuh dalam satu tahun, dan yang kedua dalam waktu kurang dari sebulan. 

Pada bulan Maret, wali kota San Vicente yang tinggal di pesisir ditemukan tewas ditembak bersama dengan direktur komunikasi kota, Jairo Loor.

Jutaan warga Ekuador memberikan suara dalam referendum pada Minggu (21/4/2024) untuk memutuskan apakah mereka akan mendukung tindakan yang lebih keras terhadap kejahatan terorganisir di negara yang dicengkeram oleh perang antar geng.

Kementerian Dalam Negeri Ekuador menyatakan solidaritasnya dengan keluarga dan teman-teman wali kota yang terbunuh, demikian pernyataan kementerian dalam negeri di X.

"Peristiwa tragis ini memperkuat komitmen kami yang tak kenal lelah untuk memerangi tindakan kriminal yang serius," tulisnya.

Pernah menjadi benteng perdamaian yang terletak di antara produsen kokain utama, Ekuador telah terjerumus ke dalam krisis setelah bertahun-tahun ekspansi oleh kartel transnasional yang menggunakan pelabuhannya untuk mengirimkan obat terlarang tersebut ke Amerika Serikat dan Eropa.

Baca juga: Penembakan di Philadelphia AS, Polisi Tangkap 5 Orang

Jaksa, jurnalis dan polisi juga termasuk di antara para korban kejahatan terorganisir yang terkait dengan kartel Meksiko dan Kolombia.

Pada bulan Januari, Presiden Daniel Noboa menyatakan bahwa Ekuador berada dalam keadaan konflik bersenjata internal melawan sekitar 20 kelompok kriminal.

Hal ini terjadi setelah kekerasan yang dipicu oleh kaburnya seorang gembong narkoba, yang hingga kini belum berhasil ditangkap kembali.

Baca juga: Tersangka Penembakan Sekolah di Finlandia Beraksi karena Jadi Korban Perundungan

Noboa memberlakukan keadaan darurat dan mengerahkan tentara untuk mengambil alih kendali atas penjara-penjara di negara tersebut, yang telah menjadi pusat dan medan pertempuran bagi geng-geng yang terkait dengan kartel Meksiko dan Kolombia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Global
Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Global
Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com