Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Kerja, 3 WNI di Australia Belum Pensiun di Usia 70 Tahun

Kompas.com - 23/10/2020, 19:57 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

PERTH, KOMPAS.com - Sepuluh hari lagi Sjahrir Laonggo akan meniup lilin ulang tahunnya ke-70, namun pria Indonesia yang tinggal di Perth, Australia ini sama sekali belum berencana untuk pensiun.

Sjahrir yang menjalankan bisnis daging halal bernama Langford Halal Butchers sejak 2002 belum rela melepaskan para pelanggan yang dianggapnya "keluarga dan teman sendiri".

"Belum pernah terpikir (untuk pensiun) sampai saat ini karena terus terang, karena kebetulan pekerjaan ini saya ini bertemu banyak orang," kata Sjahrir kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.

Baca juga: Bantu WNI di New Normal Italia, KBRI Roma Adakan Warung Konsuler

"Jadi saya hampir 20 tahun di butcher (toko daging) ini pelanggannya hampir 80 persen keluarga yang sama."

Di Australia, warga negara dan warga tetap yang sudah menginjak usia 66 tahun sudah bisa pensiun, namun tidak diwajibkan.

Bila mereka memutuskan pensiun, warga yang bersangkutan akan mendapatkan tunjangan hari tua dalam berbagai macam bentuk.

Walau memenuhi syarat, kakek dari tujuh cucu yang masih berpendapatan cukup ini belum mau menempuh pilihan tersebut.

Kini, satu-satunya layanan bagi warga senior Australia yang ia manfaatkan adalah "WA Seniors Card", yang memberikannya potongan harga untuk tagihan air hingga tiket menonton di bioskop.

Baca juga: 4 WNI Ditangkap Gara-gara Berenang ke Singapura

Sejak 18 tahun yang lalu, Sjahrir menjalankan bisnis toko daging halalnya setelah sebelumnya menjalankan bisnis fish and chips.DOK SJAHRIR LAONGGO via ABC INDONESIA Sejak 18 tahun yang lalu, Sjahrir menjalankan bisnis toko daging halalnya setelah sebelumnya menjalankan bisnis fish and chips.
"Belum akses tunjangan, karena mereka (pemerintah) lihat dari income (pendapatan) juga," kata Sjahrir yang tiba di Australia 46 tahun lalu sebagai mahasiswa.

"Saya enjoy my work (menikmati kerja) dan istri tidak keberatan, karena kalau hari Minggu, waktu saya full (penuh) untuk keluarga."

Fleksibilitas sebagai seorang pemilik bisnis juga menjadi alasan lain mengapa Syahrir tetap mau bekerja selama hampir 40 jam setiap minggunya.

"Artinya saya bisa keluar anytime (kapan pun). Jadi saya tidak ada beban tidak bisa ke mana-mana," tutur pria asal Makassar ini.

"Mungkin kalau saya pegawai orang, saya sudah lama pensiun karena mungkin harus minta izin kalau berlibur. Kalau ini saya merasa tidak ada beban."

Baca juga: Sejumlah WNI Perempuan yang Terlibat Aksi Bom Bunuh Diri di Filipina

Sjahrir mengaku sebagai warga senior, ia sering merasa lelah ketika hendak berangkat kerja. Namun, semangatnya terbukti bisa mengalahkan kondisi alamiah tersebut.

"Saya pergi agak sakit dari rumah, sampai ke butcher (toko daging) kok hilang sakitnya?" tutur Sjahrir sambil tertawa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com