Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Kerja, 3 WNI di Australia Belum Pensiun di Usia 70 Tahun

Kompas.com - 23/10/2020, 19:57 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Disibukkan Zoom meeting di usia kepala tujuh

Serupa dengan Sjahrir dan Rum, Poppy Setiawan masih merasa prima ketika bekerja di usianya yang sudah di atas 70 tahun.

"Jadi saya baca tulis tidak pakai kacamata, pendengaran bagus, prima, dan masih bisa bawa mobil sendiri, tidak ada masalah," kata Poppy yang tinggal di Traralgon, 160 km dari pusat kota Melbourne.

Sejak sepuluh tahun yang lalu, Poppy bergabung dengan sebuah perusahaan Inggris bernama Goal Mapping, dengan tugas memberikan konsultasi kepada klien di Australia dan Indonesia tentang rencana masa depan, misalnya dalam pendidikan atau berkeluarga.

Baca juga: Syarat Baru Partner Visa ke Australia, Ini Dampaknya Bagi WNI

Hampir setiap hari, ia disibukkan dengan Zoom meeting untuk melayani klien, rekan kerja, hingga mahasiswa yang tergabung dalam seminar dari luar Australia.

Perbedaan waktu yang cukup signifikan dan teknologi tidak menjadi masalah bagi perempuan dengan enam cucu ini.

"Kalau saya rapat dengan (rekan kerja) di Inggris, mereka itu malam, saya di sini jam 4 subuh. Dan mereka rata-rata dua jam kalau meeting. Jadi saya sudah biasa jam dibalik-balik tidak ada masalah," katanya.

Poppy yang datang ke Australia pada 2008 ini mengaku tidak punya masalah dengan teknologi.

"Menurut saya, saya masih bisa mengikuti era sekarang," kata Poppy yang memilih diwawancara lewat Zoom dengan Natasya Salim dari ABC Indonesia.

Poppy Setiawan (kiri atas) sering melakukan Zoom meeting untuk webinar maupun pekerjaannya.DOK POPPY SETIAWAN via ABC INDONESIA Poppy Setiawan (kiri atas) sering melakukan Zoom meeting untuk webinar maupun pekerjaannya.
Meski dikelilingi teman sebaya yang sudah "pensiun dan tinggal menikmati hidup", Poppy yang juga hidup dari tunjangan hari tua Pemerintah Australia belum mau berhenti bekerja.

"Saya make use of the situation (menggunakan situasi) supaya jadi fruitful (bermanfaat). Kalau enggak, kan saya ngapain gitu loh?" katanya.

Sebelum pandemi di Australia, Poppy dan suaminya, Chandra Goenawan yang berusia sebaya dengannya, sibuk bekerja sebagai agen properti.

Mereka berdua mengurus tiga kamar Airbnb yang akan kembali beroperasi setelah aturan lockdown di pedalaman Victoria dilonggarkan 18 Oktober lalu.

Baca juga: WNI Kabur dari Karantina Korsel, Gali Lubang di Ruang Isolasi

Populasi warga senior yang bekerja di Australia meningkat

Di Australia, jumlah warga yang berusia lebih tua namun masih bekerja meningkat dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2018 misalnya, warga Australia berusia di atas 65 tahun memiliki angka partisipasi kerja sebesar 13 persen, dibandingkan tahun 2006 di mana hanya terdapat 6 persen.

Bagi Poppy yang hobi berkebun, usia seharusnya tidak menghalangi seseorang untuk terus belajar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com