Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UEA-Israel Bangun Pangkalan Intelijen, Dinamika Timur Tengah dan Asia Selatan Bakal Berubah

Kompas.com - 02/09/2020, 17:07 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Marandi berpendapat, Iran senang melihat hubungan bilateral antara UEA dan Israel diungkapkan kepada publik setelah bertahun-tahun dianggap menjalin kerja sama rahasia.

"UEA tahu bahwa kesepakatannya dengan Israel merusak citranya di wilayah tersebut. Tapi mereka dipaksa oleh Trump untuk melakukannya sebagai upaya membantu Trump menjelang pemilihan presiden," kata Marandi.

Baca juga: Sambut Delegasi Yahudi, UEA Siapkan Makanan Kosher

Awasi Pakistan

Analis India Haidar Abbas percaya bahwa pangkalan mata-mata itu juga akan digunakan untuk memantau Pakistan.

"Mulai sekarang dan seterusnya, Pulau Socotra tidak akan menjadi milik pemberontak Houthi, atau UEA atau Yaman. Kekuasaan sepenuhnya kini di tangan Israel yang berarti AS," ujranya dalam sebuah artikel yang diterbitkan di countercurrents.org, sebuah portal berita India.

Dia menambahkan skenario yang berubah dengan cepat ini mengubah situasi dunia yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Pakistan yang berarti China, sekarang berada di bawah radar Israel," sambung Abbas.

Abbas berujar jika sabotase terjadi di Gwadar, maka Pakistan-China akan menyalahkan Israel dan negara-negara Teluk.

“Jika itu benar-benar terjadi, hubungan Pakistan dengan negara-negara Teluk akan tegang selamanya,” tambah Abbas.

Baca juga: Bendera Israel, AS, dan UEA Berkibar di Pertemuan Bersejarah Trilateral

Asia Selatan

Profesor Syed Qandil Abbas dari Azam University di Islamabad, Pakistan, berpendapat bahwa kesepakatan itu tidak hanya berdampak langsung pada Timur Tengah.

Kesepakatan itu secara tidak langsung juga dapat memengaruhi Asia Selatan dan kawasan lain juga.

“Jika segitiga India-UEA-Israel muncul, maka itu akan mengubah dinamika kawasan Asia Selatan juga,” ujarnya kepada Anadolu Agency.

Usaha antara UEA-Israel di Socotra akan menjadi upaya untuk memantau pergerakan Angkatan Laut Iran di wilayah tersebut.

Lalu lintas laut dan udara di wilayah selatan Laut Merah juga dapat dipantau dari wilayah tersebut.

Baca juga: Momen Bersejarah, Penerbangan Komersial Pertama Israel-UEA Mendarat di Abu Dhabi

Abbas menambahkan Pakistan sudah menghadapi konsekuensi kritis dari kemitraan strategis Israel-India.

Itu karena peralatan militer Israel dan pasukan komando India sudah ada di Kashmir yang diduduki.

Dia mengatakan bahwa situasi yang berkembang kini telah menjadi perhatian serius bagi Pakistan.

"Jika kesepakatan Israel-UEA memasukkan India juga, maka segitiga ini dapat menjadi ancaman serius bagi Pakistan,” kata Abbas.

“Begitu pula bisa membahayakan perdamaian dan keamanan di seluruh Asia Selatan dan Timur Tengah,” imbuhnya.

Baca juga: Penasihat Sekaligus Menantu Trump, Jared Kushner Puji Kesepakatan Damai Israel-UEA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com