Marandi berpendapat, Iran senang melihat hubungan bilateral antara UEA dan Israel diungkapkan kepada publik setelah bertahun-tahun dianggap menjalin kerja sama rahasia.
"UEA tahu bahwa kesepakatannya dengan Israel merusak citranya di wilayah tersebut. Tapi mereka dipaksa oleh Trump untuk melakukannya sebagai upaya membantu Trump menjelang pemilihan presiden," kata Marandi.
Baca juga: Sambut Delegasi Yahudi, UEA Siapkan Makanan Kosher
Analis India Haidar Abbas percaya bahwa pangkalan mata-mata itu juga akan digunakan untuk memantau Pakistan.
"Mulai sekarang dan seterusnya, Pulau Socotra tidak akan menjadi milik pemberontak Houthi, atau UEA atau Yaman. Kekuasaan sepenuhnya kini di tangan Israel yang berarti AS," ujranya dalam sebuah artikel yang diterbitkan di countercurrents.org, sebuah portal berita India.
Dia menambahkan skenario yang berubah dengan cepat ini mengubah situasi dunia yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Pakistan yang berarti China, sekarang berada di bawah radar Israel," sambung Abbas.
Abbas berujar jika sabotase terjadi di Gwadar, maka Pakistan-China akan menyalahkan Israel dan negara-negara Teluk.
“Jika itu benar-benar terjadi, hubungan Pakistan dengan negara-negara Teluk akan tegang selamanya,” tambah Abbas.
Baca juga: Bendera Israel, AS, dan UEA Berkibar di Pertemuan Bersejarah Trilateral
Profesor Syed Qandil Abbas dari Azam University di Islamabad, Pakistan, berpendapat bahwa kesepakatan itu tidak hanya berdampak langsung pada Timur Tengah.
Kesepakatan itu secara tidak langsung juga dapat memengaruhi Asia Selatan dan kawasan lain juga.
“Jika segitiga India-UEA-Israel muncul, maka itu akan mengubah dinamika kawasan Asia Selatan juga,” ujarnya kepada Anadolu Agency.
Usaha antara UEA-Israel di Socotra akan menjadi upaya untuk memantau pergerakan Angkatan Laut Iran di wilayah tersebut.
Lalu lintas laut dan udara di wilayah selatan Laut Merah juga dapat dipantau dari wilayah tersebut.
Baca juga: Momen Bersejarah, Penerbangan Komersial Pertama Israel-UEA Mendarat di Abu Dhabi
Abbas menambahkan Pakistan sudah menghadapi konsekuensi kritis dari kemitraan strategis Israel-India.
Itu karena peralatan militer Israel dan pasukan komando India sudah ada di Kashmir yang diduduki.
Dia mengatakan bahwa situasi yang berkembang kini telah menjadi perhatian serius bagi Pakistan.
"Jika kesepakatan Israel-UEA memasukkan India juga, maka segitiga ini dapat menjadi ancaman serius bagi Pakistan,” kata Abbas.
“Begitu pula bisa membahayakan perdamaian dan keamanan di seluruh Asia Selatan dan Timur Tengah,” imbuhnya.
Baca juga: Penasihat Sekaligus Menantu Trump, Jared Kushner Puji Kesepakatan Damai Israel-UEA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.