Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera Israel, AS, dan UEA Berkibar di Pertemuan Bersejarah Trilateral

Kompas.com - 01/09/2020, 10:18 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

ABU DHABI, KOMPAS.com - Bendera Israel, Amerika Serikat (AS), dan Uni Emirat Arab (UEA) berkibar di pertemuan bersejarah trilateral pada Senin (31/8/2020).

Bendera-bendera itu dipasang untuk menyambut delegasi dari ketiga negara yang mendarat di UEA kemarin.

AS diwakili Jared Kushner Penasihat Senior Presiden, delegasi Israel adalah Meir Ben-Shabbat Kepala Dewan Keamanan Nasional, sedangkan UEA mengutus Tahnoun bin Zayed Al Nahyan Penasihat Keamanan Nasional.

Baca juga: Kesepakatan Damai, UEA Terima Delegasi AS dan Israel Hari Ini 

Sebelum pertemuan, dilakukan penerbangan bersejarah komersial pertama dari Israel ke UEA.

Penerbangan ini memiliki nilai simbolis yang besar dan merupakan kunci normalisasi penuh hubungan diplomatik antara kedua negara.

Kunjungan tersebut dilakukan setelah pengumuman trilateral dan roadmap menuju kerja sama antara Uni Emirat Arab dan Israel.

Baca juga: Momen Bersejarah, Penerbangan Komersial Pertama Israel-UEA Mendarat di Abu Dhabi

Normalisasi hubungan antara Israel dengan UEA yang diumumkan pada 13 Agustus disesalkan oleh rakyat Palestina.

Mereka memandangnya sebagai pengkhianatan yang akan melemahkan posisi pan-Arab lama, yang menyerukan penarikan Israel dari wilayah pendudukan dan penerimaan kenegaraan Palestina dengan imbalan hubungan normal dengan negara-negara Arab.

Namun Kushner mengatakan, Palestina seharusnya "tidak terjebak di masa lalu".

"Mereka harus ke meja perundingan. Perdamaian akan siap bagi mereka, sebuah kesempatan akan datang bagu mereka segera setelah siap menerimanya," katanya dikutip dari Reuters Senin (31/8/2020).

Baca juga: Penasihat Sekaligus Menantu Trump, Jared Kushner Puji Kesepakatan Damai Israel-UEA

Dalam pernyataan bersama, Israel, AS, dan UEA mendesak para pemimpin Palestina untuk menjalin hubungan lagi dengan Israel.

Putra Mahkota Abu Dhabi sebelumnya mengatakan, UEA berkomitmen untuk mendirikan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, demikian laporan dari kantor berita negara WAM.

"Perdamaian adalah pilihan strategis, tapi tidak dengan mengorbankan perjuangan Palestina," tulis WAM.

Baca juga: Usai Damai dengan UEA, Israel Jalin Diskusi Rahasia dengan Negara Arab Lain

Israel dan UEA membahas kerja sama ekonomi, ilmiah, perdagangan, dan budaya dalam kunjungan tersebut.

"Seperti itulah perdamaian untuk perdamaian," twit Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dalam konferensi pers di Yerusalem pada Senin malam Netanyahu berkata, "Ini akan menjadi perdamaian yang hangat karena akan didasarkan pada kerja sama di bidang ekonomi, dengan ekonomi kewirausahaan seperti kita, dengan kemampuan ekonomi yang luas, dengan uang besar yang dicari dalam saluran-saluran investasi."

Baca juga: Oman, Bahrain dan Sudan Diyakini Akan Ikuti Langkah UEA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com