Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Kompas.com - 23/04/2024, 15:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AP, VOA

Penulis: VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, Amerika Serikat tidak menerapkan standar ganda dalam hal Israel dan hak asasi manusia (HAM).

Komentar Blinken disampaikan dalam konferensi pers tentang Laporan Negara tentang Praktik HAM 2023 di kantor Departemen Luar Negeri di Washington, pada Senin (22/4/2024).

“Seperti dijelaskan dalam laporan ini, secara umum, ketika kami mengamati HAM dan kondisi HAM di seluruh dunia, kami menerapkan standar yang sama kepada semua orang,” kata Blinken.

Baca juga: Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

“Dan ini berlaku sama pada semua negara, apakah itu negara musuh, pesaing, sahabat atau sekutu. Dan itu sangat penting,” tambahnya.

Laporan tahunan tentang Praktik HAM tersebut mencakup 198 negara dan wilayah.

Dalam laporan itu terdapat informasi faktual dan objektif berdasarkan laporan yang kredibel mengenai peristiwa yang terjadi sepanjang 2023.

Wartawan sempat mempertanyakan kepada Blinken tentang Gaza dan tuduhan pelanggaran HAM oleh Israel.

“Proses-proses tersebut sedang berlangsung,” klaim Blinken.

“Penting bagi kita untuk meluangkan waktu melakukan yang terbaik untuk mendapatkan fakta guna mendapatkan informasi, untuk melakukan analisis. Sangat menantang untuk melakukan hal ini secara real-time," jelasnya.

Blinken menambahkan, hal terpenting yang harus dipastikan oleh negara demokrasi mana pun adalah menjadi polisi bagi kita sendiri, yakni memastikan diri kita sendiri menegakkan standar yang kita minta dari negara lain.

Baca juga: AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

“Saya percaya Israel sedang dalam proses melakukan hal tersebut berdasarkan pengetahuan atas investigasi terbuka yang mereka miliki. Dan seperti yang saya katakan, ketika terjadi insiden yang menarik perhatian, kita akan mempelajarinya dan terutama apakah ada kemungkinan senjata AS digunakan," ungkap Blinken.

Kalangan pakar internasional mengatakan pada akhir Maret, bahwa kelaparan akan segera terjadi di Gaza utara, yang telah diisolasi dan berada di bawah kendali Israel sejak akhir tahun lalu.

Kelaparan bahkan semakin memburuk di seluruh wilayah tersebut.

Israel memberlakukan blokade total terhadap Gaza segera setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang.

Blokade tersebut baru sedikit dikendurkan beberapa minggu kemudian di bawah tekanan AS.

Baca juga: Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com