Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diisukan Akan Mundur dari Jabatan Perdana Menteri, Boris Johnson Bikin Akun LinkedIn

Kompas.com - 02/09/2020, 16:05 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Setelah membantah rumor tentang dirinya yang akan mundur dari jabatan sebagai Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson membuat akun di LinkedIn.

Melansir Metro, PM Johnson membuat akun di LinkedIn seminggu setelah menolak rumor bahwa dia akan segera turun dari jabatannya pada Februari mendatang.

Boris Johnson mengatakan dirinya bergabung di jejaring sosial itu untuk kebutuhan profesional, 'untuk terhubung lebih langsung' dengan para pebisnis Inggris.

PM Johnson baru membuat profil di media sosial itu dengan mencantumkan pekerjaan di bidang politik sebelum dia menjabat sebagai PM.

Baca juga: Hindari Demonstran, PM Inggris Boris Johnson Terlibat Kecelakaan Beruntun

Dia menuliskan bahwa dirinya pernah menjadi Sekretaris Luar Negeri dan Wali kota London tapi tidak mencantumkan pekerjaan sebelumnya sebagai jurnalis.

Memang bukan hal yang aneh bagi pemimpin dunia untuk memiliki profil di akun media sosial atau pun di sebuah situs web.

Tapi, keputusan PM Inggris yang pernah positif terjangkit Covid-19 bergabung dengan LinkedIn itu terjadi pasca rumor bahwa dia berencana untuk mundur pada awal tahun depan.

Baca juga: Boris Johnson Namai Anaknya dengan Nama Dokter yang Merawatnya dari Covid-19

Sir Humphry Wakefield, seorang baronet sekaligus pakar arsitektur dan barang antik Inggris mengatakan bahwa PM Johnson sedang dalam proses pengunduran diri karena berjuang akan kesehatannya pasca pemulihan dari Covid-19 menurut The Times.

PM Johnson berkata, "Saya hanya ingin memberi tahu Anda bahwa saya sekarang ada di LinkedIn dan itu karena bisnis yang mana dari berbagai segi sangat penting bagi negara ini, dan saya ingin terhubung lebih langsung dengan Anda saat kami membangun (bisnis) kembali dengan lebih baik, lebih kuat dari sebelumnya."

Pihak Downing Street mengatakan profil PM Inggris itu telah diluncurkan untuk memungkinkan Johnson 'terlibat langsung dengan bisnis dan pekerja'.

Baca juga: Covid-19, Inggris Siapkan Skenario Stalin jika PM Boris Johnson Meninggal

Hal itu dianggap "sangat penting selama pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona".

Di akun tersebut, menurut Juru bicara resmi PM Inggris, siapa pun bisa melihat berbagai konten baik tertulis maupun video dari PM Johnson yang mempromosikan bisnis di Inggris termasuk pengumuman lowongan pekerjaan, ekonomi dan beberapa kunjungan bisnis yang dia lakukan.

Menurut PM Johnson, tidak hanya dirinya yang bergabung di LinkedIn. Pemimpin dunia lain juga melakukan hal serupa lebih dulu.

"Saya pikir beberapa pemimpin lain juga bergabung di LinkedIn. Seperti presiden Perancis Emmanuel Macron, PM Kanada, Justin Trudeau dan mantan PM Inggris Davide Cameron," tandas Johnson dikutip Metro.

Baca juga: Keluar RS, PM Inggris Boris Johnson Lanjutkan Perawatan Covid-19 di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Global
28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

Global
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com