SOCOTRA, KOMPAS.com – Pembentukan pangkalan intelijen Israel- Uni Emirat Arab ( UEA) di pulau Socotra, Yaman bertujuan untuk memantau Iran, China, dan Pakistan.
Perkiraan tersebut diungkapkan oleh para ahli politik dan strategis sebagaimana dilansir dari Yeni Safak, Rabu (2/9/2020).
JForum, situs resmi komunitas Yahudi berbahasa Prancis, sebelumnya mengungkapkan bahwa UEA dan Israel sedang bekerja untuk membangun basis mata-mata di Socotra.
" Pangkalan mata-mata Israel-UEA ini bertujuan untuk memantau aktivitas Iran di Teluk Aden dan membatasi hubungan Teheran dengan pemberontak Houthi," kata Ibrahim Fraihat kepada Anadolu Agency.
Fraihat adalah seorang profesor resolusi konflik internasional di Institut Studi Pascasarjana Doha, Qatar.
Baca juga: Kunjungan Luar Biasa AS-Israel di UEA Berakhir, Apa yang Ditandatangani?
Socotra menghadap ke Selat Bab al-Mandab yang strategis, jalur pelayaran utama yang menghubungkan Laut Merah ke Teluk Aden dan Laut Arab.
UEA telah mengerahkan ratusan pasukan di pulau itu sejak Mei 2018. Hal itu menyebabkan keretakan dengan pemerintah Yaman karena menolak penempatan tersebut.
“Pembentukan pangkalan ini merupakan indikator tambahan bahwa kesepakatan UEA-Israel dimaksudkan untuk membentuk aliansi yang kokoh antara kedua negara, tidak hanya menormalkan hubungan,” kata Fraihat.
Pada 13 Agustus, UEA dan Israel mengumumkan perjanjian normalisasi hubungan diplomatik yang ditengahi AS.
Otoritas Palestina dan sejumlah faksi perlawanan mengecam kesepakatan UEA-Israel tersebut.
Baca juga: Pemimpin Agung Iran Khamenei Sebut UEA Pengkhianat Dunia Islam dan Palestina
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan