Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Dituduh Kembangkan Nuklir Mini untuk Rudalnya

Kompas.com - 04/08/2020, 11:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

PYONGYANG, KOMPAS.com – Korea Utara kemungkinan telah mengembangkan perangkat nuklir mini untuk dipasang di hulu ledak rudal balistiknya.

Hal itu menurut laporan rahasia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagaimana dilansir dari Sky News, Selasa (4/7/2020).

Beberapa negara percaya bahwa uji coba senjata nuklir sebanyak enam kali yang dilaksanakan Korea Utara telah memberikan negara itu kapabilitas tersebut.

Versi sementara dari laporan tersebut telah disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB pada Senin (3/8/2020) dan telah dilihat oleh kantor berita Reuters.

Baca juga: Cegah Adanya Pembelot, Korea Utara Terapkan Aturan Berlapis

Laporan tersebut disusun oleh panel independen yang memantau sanksi-sanksi PBB.

Mereka juga menuduh Korea Utara melanjutkan ambisi nuklirnya meski Korea Utara tidak melakukan uji coba nuklir selama hampir tiga tahun.

Laporan tersebut menyatakan bahwa Korea Utara sedang melanjutkan program nuklirnya termasuk produksi uranium yang sangat diperkaya dan pembangunan reaktor air ringan eksperimental untuk PLTN.

"Satu negara anggota PBB menilai bahwa Republik Rakyat Demokratik Korea [DPRK] sedang melanjutkan produksi senjata nuklir,” bunyi laporan tersebut.

Baca juga: Tangkis Rudal Korea Utara, Jepang Akan Bikin Sistem Pertahanan Baru

Negara komunis tersebut itu telah dikenakan sanksi PBB selama bertahun-tahun atas program rudal balistik dan rudal nuklirnya.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiga kali sejak 2018.

Trump membujuk Kim untuk melucuti program nuklirnya agar beberapa sanksi dapat dicabut, namun hal tersebut sulit tercapai.

PBB juga ragu jika Korea Utara benar-benar menghancurkan fasilitas nuklir utama negara tersebut , Punggye-ri, pada Mei 2018.

Baca juga: Pembelot Korea Utara yang Dicurigai Terinfeksi Covid-19, Tersandung Kasus Pelecehan Seksual

 

Para ahli internasional tidak diizinkan masuk ke dalam situs tersebut dan laporan itu mengatakan hanya pintu masuk terowongan saja yang diketahui telah dihancurkan.

Dengan ekonomi Korea Utara masih dihukum oleh sanksi, laporan itu mengatakan Korea Utara terus melanggar peraturan dengan menghasilkan uang melalui ekspor batubara secara ilegal serta peretasan.

Korea Utara diperkirakan telah mencuri total 2 miliar dollar AS (Rp 29,4 triliun) melalui serangan siber yang menargetkan bank dan pertukaran mata uang kripto.

"Panel terus menilai bahwa penyedia layanan aset virtual dan aset virtual akan terus tetap menjadi target yang menguntungkan bagi DPRK untuk menghasilkan pendapatan, serta menambang mata uang kripto," bunti laporan tersebut.

Baca juga: Kim Jong Un: Karena Senjata Nuklir, Korea Utara Aman dari Perang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com