Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Hadiah Pistol, Para Jenderal Korea Utara Berfoto Bersama Kim Jong Un

Kompas.com - 27/07/2020, 21:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

PYONGYANG, KOMPAS.com - Para jenderal Korea Utara berfoto bersama pemimpin mereka, Kim Jong Un, setelah mendapat hadiah pistol dalam peringatan gencatan senjata Perang Korea.

Sementara di Korea Selatan, publik merayakannya dengan menjaga jarak sosial, dalam perjanjian yang mengakhiri perang pada 1953.

Cara perayaan yang berbeda itu menandai 67 tahun gencatan yang membagi Semenanjung Korea, dan memisahkan keluarga di Zona Demiliterisasi.

Baca juga: Kim Jong Un Bagi-bagi Pistol ke Perwira Militer Saat Peringati 67 Tahun Gencatan Senjata Korut-Korsel

Media Korea Utara melaporkan, Kim Jong Un merayakan peringatan itu dengan menghadiahkan pistol kepada puluhan jenderal dan pejabat senior atas kesetiaan mereka.

"Para peserta mengangkat pistol itu seraya membuat sumpah bahwa mereka akan berjuang bagi Kim Jong Un hingga titik darah penghabisan," ulas KCNA.

Disebutkan Kim menganugerahkan senjata kepada para perwira militernya, di mana dia memberi wejangan pejabat militernya itu "membawa nama agung Kim sebagai bentuk kepercayaan".

Senjata itu diberi nama Gunung Paektu, yang berlokasi di perbatasan China serta Korea, dan diyakini sebagai tempat lahirnya bangsa Korea.

Kabar itu muncul setelah Korut dilanda kasus perdana Covid-19, setelah berbulan-bulan mengklaim tidak ada infeksi yang melanda.

Dalam foto yang dirilis, dilaporkan Daily Mail Seniin (27/7/2020), para jenderal itu berfoto bersama Kim tanpa ada yang mengenakan masker.

Dalam laporan media pemerintah, Kim juga mengunjungi pemakaman yang berlokasi di luar ibu kota Pyongyang, tempat jenazah korban Perang Korea terbaring.

Baca juga: Kim Jong Un Inspeksi Langsung Pembangunan Peternakan Ayam di Korut

Dia meletakkan satu mawar dan membungkuk di depan momumen besar Pemakaman Martir Perang Pembebasan Tanah Air. Tak dijelaskan kapan Kim ke sana.

Sementara di Seoul, ibu kota Korea Selatan, sjeumlah veteran, dengan memakai masker, menghadiri upacara mengenang momen yang disebut "Hari Kemenangan" itu.

Ditampilkan rekonstruksi dramatis perang, di mana sejumlah veteran yang berasal dari negara kontingen PBB juga diwawancarai.

Kemudian sejumlah pemimpin dunia juga mengucapkan dukungan, di antaranya Presiden AS Donald Trump dan Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Jutaan orang terbunuh dalam perang ketika Utara yang komunis menginvasi Selatan yang mendapat dukngan dari AS pada 1950 silam.

Pertempuran kemudian membesar setelah AS memimpin kontingen sejumlah negara anggota PBB, dengan China dan Rusia menyokong Pyongyang.

Konflik tersebut kemudian berakhir pada 27 Juli 1953 melalui gencatan senjata, tanpa meningkat menjadi perjanjian damai hingga hari ini.

Baca juga: Kim Jong Un Terapkan Lockdown Pertama di Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com